EKBIS.CO, JAKARTA -- Lembaga Pembiayaan Ekspor Bank Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mencatat laba bersih sebesar Rp 1,41 triliun pada 2016. Angka tersebut turun 1,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp 1,42 triliun.
Ada beberapa penyebab turunnya laba tersebut. Salah satunya perlambatan ekonomi global yang menurun dari 3,2 persen pada 2015 menjadi 3,1 persen pada tahun lalu.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi di berbagai negara tujuan ekspor Indonesia juga ikut memengaruhi. Ekonomi cina misalnya, turun dari 6,7 persen menjadi 6,9 persen pada tahun lalu. Harga komoditas dunia pun turun, seperti non migas yang penurunannya rata-rata mencapai 2,7 persen.
Meski begitu, total aset Eximbank pada 2016 tercatat telah menembus Rp 100,67 triliun atau meningkat 18,47 persen dari 2015 yang sebesar Rp 84,97 triliun. "Ini akan terus meningkat. Kami diminta pemerintah untuk terus dorong ekspor nasional," ujar PLT Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Soesiwijono Moegiarso di Jakarta, Rabu, (15/3).
Total penyaluran pembiayaan pada tahun lalu pun meningkat 18,31 persen menjadi Rp 88,53 triliun, sebelumnya Rp 74,83 triliun. Sebanyak 84,96 persen dari total pembiayaan masih didominasi skema konvensional, sedangkan sebanyak 15,04 persen menggunakan skema syariah.
"Selain itu, kami mendukung penetrasi ke non tradisional market dengan adanya pengembangan pembiayaan ke negara-negara Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin," jelas Soesiwijono.
Ia menambahkan, pada 2017 Eximbank menargetkan penyaluran pembiayaan sebanyak Rp 105,09 triliun dengan porsi sebanyak Rp 72,10 triliun menggunakan skema konvensional dan Rp 15,52 triliun dengan prinsip syariah.