EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menghentikan sementara pelayanan terhadap permohonan kredit baru karyawan PT Freeport Indonesia mengingat ketidakpastian di perusahaan tersebut berimbas ke pembayaran gaji karyawan.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Nafas mengatakan, kendati pihaknya menghentikan pelayanan kredit baru tersebut, itu tidak ada kaitannya langsung dengan PT Freeport itu sendiri melainkan hubungan Bank Mandiri selaku kreditur dengan karyawan Freeport sebagai individu.
"Untuk yang baru di-hold sementara waktu sampai nanti dia selesai lagi ya oke. Itu kan adalah kami dengan para karyawan sebagai individu. Tidak ada kaitannya dengan perusahaan. Kalau ada yang mohon ke kita kredit kami tanya kerja di mana, di Freeport, berarti sumber pembayaran gaji, kalau bulan depan belum ada kepastian gaji nanti dulu ya pak," ujar Rohan saat ditemui di di Gedung Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Jumat (24/3).
Rohan menuturkan, perseroan sendiri sudah menyalurkan kredit sekitar Rp 600 miliar kepada karyawan Freeport, namun ia tidak menyebut secara rinci jumlah nasabahnya. Jika plafon kredit berkisar antara Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar, maka jumlah nasabahnya diperkirakan 1.000-2.000 nasabah.
Sementara itu, terkait kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dari penyaluran kredit ke karyawan Freeport, ia juga tidak menjawab secara tegas. Namun apabila ada, ia menganggap hal tersebut merupakan bagian dari risiko bisnis.
"Bahwa ada kejadian menyebabkan itu berhenti. Sumber penghasilan jadi macet itulah risiko bisnis," katanya.
Ia menambahkan, apabila nantinya persoalan Freeport sudah rampung dan pembayaran gaji kembali normal, pihaknya akan membukan kembali permohonan kredit dari karyawan Freeport. "Pokoknya kalau dia mulai digaji lagi, kita mulai lagi. Kita tidakada kaitannya sama proses Freeport-nya, masalah apapun. Kita kesana sebagai pelaku bisnis yang mencari pasar di karyawan," ujar Rohan.