Kamis 30 Mar 2017 09:54 WIB

IHSG Dibuka Turun Terpengaruh Jenuh Beli Investor

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Nur Aini
Pengunjung melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (14/3).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengunjung melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (14/3).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Setelah kembali mencatatkan rekor pada Rabu (29/3) di level 5.592, IHSG dibuka melemah tipis 0,19 persen menjadi 5.582 pada Kamis (30/3). Dalam pembukaan pukul 09.00 WIB, enam sektor saham melemah yaitu sektor barang konsumsi 0,25 persen, keuangan 0,22 persen, perdagangan 0,37 persen, industri dasar 0,02 persen, aneka industri 1,17 persen dan manufaktur 0,35 persen.

Sementara, empat sektor yang menguat adalah agrikultur 0,03 persen, properti 0,45 persen, infrastruktur 0,04 persen, pertambangan 0,63 persen. Analis Binaartha Reza Priyambada menyatakan, berdasarkan indikator harian, Moving Average Convergence Divergence (MACD) atau rata-rata pergerakan konvergensi/perbedaan, berada di jalur positif dan saham masih jenuh beli, dimana harga saham sudah mengalami kenaikan signifikan dan mencapai titik jenuh karena aktifitas pembelian yang cukup besar.

Sementara, indeks kekuatan relatif atau RSI telah meninggalkan wilayah jenuh beli. ''Sementara itu, indeks diprediksi akan menguat di level 5.582 dan 5.562,'' ujarnya saat dihubungi, Kamis (30/3).

Meski pergerakan IHSG sukses menciptakan rekor baru tetapi, kata dia, IHSG harus siap -siap untuk skenario terburuk yang biasanya terjadi setelah IHSG menyentuh level tertinggi. Selama sentimennya bagus, IHSG akan terus menguat. Namun, jika sentimen negatif terjadi, maka volume penjualan akan meningkat dan situasinya akan berbalik. ''Tetap perhatikan sentimen tersebut yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG,'' ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement