EKBIS.CO, DUMAI -- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) siap mengganti aset daerah yang rusak akibat pekerjaan penanaman pipa gas bumi di sejumlah ruas jalan di Kota Dumai, Provinsi Riau. Kepala PT PGN Area Pekanbaru Arif Nurachman di Dumai mengatakan, untuk jaminan pelaksanaan terhadap kerusakan aset daerah sudah berkoordinasi dengan instansi terkait dan menyiapkan dana Rp 8 miliar.
"Kami sudah menanam pipa penyalur bawah tanah sepanjang empat kilometer, dan jika ada aset daerah rusak akibat pekerjaan maka akan diganti," kata Arif, belum lama ini.
PGN juga siap membayar ganti rugi lahan masyarakat terdampak proyek pemasangan pipa tersebut, namun sejauh ini dipastikan tidak ada tanah warga terkena. Agar pekerjaan proyek penanaman pipa gas bumi Duri-Dumai sepanjang 132,8 kilometer berjalan lancar kondusif, PGN meminta semua pihak agar ikut mengawasi dan melaporkan jika menemukan ada kerusakan atau dampak lain.
"Proyek ditargetkan rampung dan mulai beroperasi pada Juni 2018, karena itu diharapkan kerja sama semua pihak demi lancarnya pekerjaan pemasangan pipa gas bumi ini," kata dia.
PGN menuturkan sudah melengkapi izin sebelum memulai pekerjaan, diantaranya izin prinsip dari pemerintah pusat dan provinsi serta kota, termasuk dampak lingkungan.
Penyediaan gas bumi ini nantinya akan bermanfaat memenuhi kebutuhan energi ramah lingkungan untuk industri, rumah tangga, transportasi, sekaligus alternatif energi serta menarik minat investasi masuk ke daerah. Sejauh ini progres pekerjaan tanam pipa di beberapa titik ruas jalan Kota Dumai sudah mencapai 12 persen sepanjang empat kilometer, dengan mempekerjakan sebagian besar masyarakat setempat.
Pelaksana Tugas Kepala Bagian Humas Pemkot Dumai Riski Kurniawan menyebut pemerintah menangkap peluang dengan proyek pipa gas bumi ini melalui rencana kerja sama melibatkan perusahaan daerah untuk kepentingan pemasukan keuangan. "Selain bermanfaat untuk keuangan daerah dan industri, gas bumi juga akan bisa dinikmati masyarakat, sehingga ke depan minat investasi terus tumbuh di dumai karena infrastruktur daerah memadai," kata Riski.