EKBIS.CO, JAKARTA -- Angka inflasi yang rendah seperti pada Maret 2017 bisa terus berlanjut hingga April ini. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo menjelaskan, tren penurunan harga bahan pangan seperti beras dan cabai masih bisa berlanjut hingga April, sebelum adanya risiko kenaikan harga pada Mei dan Juni yang bertepatan dengan Bulan Ramadhan dan Lebaran.
Pun, bila terjadi inflasi pada April, diprediksi angkanya akan naik tipis. BPS merilis, Maret 2017 ini terjadi deflasi sebesar 0,02 persen setelah pada Januari lalu tercatat ada inflasi 0,97 persen dan Februari terjadi inflasi 0,23 persen. "Kemungkinan beras akan turun terus, dari faktor musim panen masih mempengaruhi," ujar Sasmito di Kantor Pusat BPS, Senin (3/4).
Sementara itu, penyesuaian tarif listrik nonsubsidi 900 Volt Ampere (VA) juga tercatat masih memberikan andil inflasi hingga 0,04 persen. Artinya, risiko inflasi pada April ini masih cukup tinggi terutama dari penyesuaian tarif listrik 900 VA dan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi jenis Pertamax dan Pertalite.
"Di April mungkin bisa lebih tinggi sedikit. Mungkin masih bisa dikompensasi oleh beras, cabai turun terus juga. Jadi masih rendah," katanya.
Sementara itu, BPS juga akan terus memantau imbas penentuan tarif untuk taksi online yang rencananya akan diberlakukan per April ini. Penyesuaian tarif untuk taksi online nantinya akan dinilai berimbas pada sektor transportasi yang pada Maret 2017 justru menyumbangkan deflasi. "Kenaikan tarif di sana akan terlihat dampaknya. Dilihat seberapa besar naiknya," jelasnya.
Secara umu, inflasi April akan bersifat moderat dibandingkan dengan Maret 2017. Artinya, tidak akan ada perubahan berarti selama kebijakan pemerintah bersifat konsisten. Apalagi, sejumlah bahan pangan tercatat mengalami penurunan harga seperti beras, cabai, bawang, telur ayam, dan daging.
Hanya saja, Sasmito menambahkan, pemerintah tetap harus melihat risiko inflasi yang selalu muncul menjelang puasa dan Lebaran. Menurutnya, pemerintah harus menjaga pasokan agar kenaikan harga tidak terjadi secara signifikan.