EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan pembiayaan Adira Finance meluncurkan produk pembiayaan paket umrah. Melalui diversifikasi produk ini diharapkan akan memacu pembiayaan syariah perusahaan pada tahun ini.
"Pembiayaan ini kami targetkan sebanyak Rp 100 miliar, kontribusinya 1,5 persen dari total portofolio pembiayaan syariah yang ditargetkan Rp 4 triliun,"ujar Direktur Utama Adira Finance, Willy Suwandi Dharma saat peluncuran Produk Pembiayaan Paket Umrah Adira Finance di Jakarta, Selasa (4/4).
Willy menjelaskan, dengan produk ini umat muslim dapat melakukan ibadah umrah terlebih dahulu dan membayar angsuran selanjutnya melalui akad murabahah (jual beli). Paket pembiayaan umrah ini dinilai sangat potensial karena masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam dan perjalanan umroh tidak pernah sepi di Indonesia.
"Dengan prinsip murabahah atau jual beli, produk ini memudahkan orang untuk pergi umrah. Pergi dulu baru bayar belakangan,"kata Willy.
Willy menuturkan, berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 29/POJK/.05/2014, ada tiga kegiatan usaha yang bisa dilakukan oleh perusahaan pembiayaan. Salah satunya adalah pembiayaan multiguna atau pembiayaan untuk pengadaan barang atau jasa yang diperlukan debitur untuk pemakaian atau konsumsi dan bukan untuk keperluan usaha (aktivitas produktif) dalam jangka waktu yang diperjanjikan. Dengan demikian, program pembiayaan umrah ini merupakan produk jasa yang dapat dibiayai oleh perusahaan multifinance. "Produk ini akan membuat orang lebih mudah umrah. Kami optimis target tercapai," kata Willy.
Ketua Dewan Pengawas Syariah untuk Adira Finance dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI), Fathurrahman Djamil menjelaskan, produk ini merupakan produk yang bagus karena dapat membantu masyarakat muslim untuk beribadah umrah. Karena umrah ibadah yang suci, jadi proses ibadahnya pun harus sesuai dengan prinsip syariah yakni murabahah. Selain itu, secara prinsip syariah umrah diberi keleluasaan dibandingkan haji. "Untuk umrah diberi keleluasaan, boleh cicil sampai lunas. Khusus untuk haji harus punya kemampuan, sehingga kalaupun cicil harus lunas dulu baru haji cicil sampai lunas baru berangkat," kata Fathurrahman.
Dewan Pengawas Syariah Adira Finance Noor Achmad menambahkan, dengan murabahah masyarakat yang mau umrah diberi talangan terlebih dahulu oleh Adira lalu produk umrah tersebut dijual kepada jamaah dengan cara angsuran. "Dengan cara talangan itu boleh. Sekarang ini banyak yang berpenghasilan tapi sulit untuk menabung.
Dengab beli paket umrah jadi akan lebih berhati-hati untuk menyisihkan penghasilannya daripada tidak jelas habisnya," tutur Noor.