EKBIS.CO, MEDAN -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan point to point dari Medan ke Danau Toba menjadi lintasan yang bagus sehingga wisatawan semakin termotivasi untuk mengunjungi Danau Toba ataupun sebaliknya.
“Lintasan ini akan menjadi jalur kereta yang trafiknya luar biasa. Oleh karena itu, kami konsentrasi menjadikan destinasi wisata Danau Toba dengan menggunakan kereta api, selain dengan menggunakan pesawat udara,” ujar Budi melalui keterangan tertulisnya, Kamis (6/4).
Ia mengatakan jalur kereta ini bisa membantu meningkatkan potensi wisata Toba. Selain itu kereta tersebut juga meningkatkan potensi ekonomi masyarakat. “Jalur kereta api dari Siantar ke Danau Toba akan mulai dibangun tahun depan dan paling cepat selesai pada 2019,” kata Budi.
Budi mengatakan kereta di Sumatra merupakan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu Kementerian Perhubungan akan menghubungkan Aceh hingga ke Lampung Utara dengan menggunakan kereta api.
“Memang itu proyek jangka panjang, paling tidak pada 2024 Aceh sudah tersambung hingga Lampung dengan menggunakan kereta api. Oleh karena itu, kita akan bangun per segmen dan kita juga akan mengembangkan angkutan kereta api perkotaan yang menghubungkan kota-kota terdekat ke ibukota,” ujar Budi.
Budi menjelaskan pembangunan kereta ini memang membutuhkan usaha yang besar. Oleh karena itu, pemerintah sedang membuat skema agar pihak swasta dapat terlibat dalam proyek tersebut sehingga dana pemerintah dapat digunakan untuk pembangunan proyek kereta api di wilayah lainnya.
“Kementerian Perhubungan ingin membangun perkeretaapian tapi anggaran pemerintah hanya tersedia 30 persen dari kebutuhan dan 70 persen harus berasal dari pihak swasta,” ujar Budi.
Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Prasetyo Boeditjahjono mengatakan berdasarkan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional hingga 2030, Kemenhub akan membangun sistem perkeretaapian yang menghubungkan seluruh Sumatra.
“Kalau sekarang kan baru Sumatra Selatan-Lampung, Sumatra Barat saja, Sumatra Utara saja, dan Aceh sepenggal. Oleh karena itu, kami ingin menyambungkan mulai dari Aceh, Sumatra Utara, Riau, Sumatra Barat, Jambi, Sumatra Selatan, dan Lampung dengan total panjangnya 1.600 km,” ujar Prasetyo.
Namun demikian, memang masih terdapat kendala dalam menyambungkan sistem perkeretaapian di seluruh Sumatra. “Kendalanya adalah APBN yang harus dibagi peruntukannya untuk berbagai proyek pembangunan dan yang lebih penting lagi adalah pembebasan tanah karena sampai sekarang komitmen pemerintah daerah tidak gampang,” ujar Prasetyo.