Sabtu 08 Apr 2017 05:32 WIB

BNI Targetkan Volume Transaksi Migas Naik 20 Persen

Red: Budi Raharjo
Ladang migas
Foto: Antara
Ladang migas

EKBIS.CO, CILEGON -- Vice President Deputy General Manager Transaksional Banking Services Division, BNI, Sri Indira mengatakan 2017 ini BNI mentargetkan volume transaksi migas di BNI naik 20 persen dari tahun sebelumnya. Target ini ia nilai bisa dicapai, mengingat dukungan kebijakan pemerintah dan banyaknya progress blok blok migas yang baru akan beroperasi.

Indira mengatakan pada 2016 lalu, BNI mencatat volume transaksi kegiatan hulu migas di BNI mencapai Rp 132 triliun. Jika target kenaikan mencapai 20 persen, maka target volume transaksi yang ada di BNI pada tahun 2017 mencapai Rp 158,4 trilun.

Indira mengatakan, sejak tahun 2013 volume transaksi kegiatan migas di BNI terus naik hingga 2016 ini. Ia mengatakan pada 2013 tercatat volume transaksi di BNI mencapai Rp 100 triliun. Sedangkan pada Tahun 2014 naik menjadi Rp 115 triliun dan pada 2015 naik mencapai Rp 125 triliun.

Ia mengatakan untuk bisa mencapai target yang dipasang oleh korporasi ini, pihaknya akan menggaet KKKS lain yang memang belum bekerjasama dengan BNI dalam pengelolaan uang dengan bank nasional. Ia mengatakan, kebijakan ini kemudian bisa meningkatkan kinerja dan pencapaian bank bank nasional.

"Untuk bisa capai target, SKK memfasilitasi kami untuk bisa berkomunikasi dengan pihak KKKS. Nah, kami akan mengakuisisi dan mengajak mereka untuk bisa ikut serta dalam menggunakan bank nasional sebagai jalur transaksi mereka," ujar Indira di Anyer, Jumat (7/4).

Saat ini, Indira mengatakan setidaknya sudah ada 330 juta dolar dana yang tersimpan di BNI. Dana ini merupakan gabungan dari 35 rekening dari KKKS tersebut. Ia juga mengatakan program ASR BNI ini juga mencatat 52 client dengan nilai total Rp 2,8 triliun pada Periode Januari - Maret 2017 ini.

Ia mengatakan dengan mekanisme pelibatan bank nasional sebagai vendor transaksional kegiatan hulu migas bisa meningkatkan kinerja perbankan. Ia mengatakan sebelum keluarnya kebijakan PBI 17/3 vendor membayar ke KKKS dengan dolar. Lalu kontraktor juga membayar kepada vendor dengan dolar juga. Ia mengatakan dengan kebijakan PBI ini maka semua transaksi harus dibayar dengan rupiah. "Ini bisa memberikan dampak positif bagi kinerja perbankan," ujar Indira.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement