EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menargetkan pembiayaan korporasi sebesar Rp 25,30 triliun pada tahun ini. Angka tersebut tumbuh Rp 2 triliun dari nilai outstanding 2016 yang tercatat mencapai Rp 23,30 triliun.
Direktur Utama Bank Muamalat, Endy Abdurahman menjelaskan, Bank Muamalat akan terus meningkatkan outstanding pembiayaan yang disalurkan untuk segmen korporasi. Pada 2016 nilai outstanding pembiayaan korporasi Muamalat tercatat tumbuh sebesar 8,67 persen dari nilai outstanding 2015 yang sebesar Rp 21,44 triliun.
"Tahun ini kami targetkan outstanding pembiayaan korporasi tumbuh Rp 2 triliun,"ujar Endy saat acara Indonesia Economic Outlook 2017 di Hotel JW Marriot, Jakarta, Senin (10/4).
Menurut Endy, ekonomi Indonesia pada 2017 lebih optimis dan masih cukup fleksibel untuk menyesuaikan diri dalam merespon gejolak ekonomi global. Angka pertumbuhan ekonomi naisobal diperkirakan bisa di atas realisasi pertumbuhan ekonomi 2016 yang sebesar 5,04 persen.
"Ini artinya peluang untuk penyaluran pembiayaan bagi Bank Muamalat," kata Endy.
Direktur Bisnis Korporasi Bank Muamalat Indra Y Sugiarto mengatakan, pada tahun ini perusahaan akan fokus menyalurkan pembiayaan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan berlabel blue chip. Segmen ini dinilai lebih aman dari risiko karena mendukung program-program pemerintah.
Berbagai perusahaan yang ditargetkan antara lain berasal dari sektor infrastruktur, industri seperti kendaraan bermotor, agrikultur seperti industri kelapa sawit, perdagangan, makanan/minuman, pendidikan, kesehatan, real estate dan lainnya.
Adapun porsi penyaluran pembiayaan korporasi ke BUMN yaitu 5 persen dengan nilai ditargetkan sebesar Rp 4 triliun. Dengan rincian, penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 2,5 triliun, dan sebesar Rp 1,5 triliun dana merupakan replacement dari pelunasan pembiayaan sebelumnya.
"Kami berharap strategi ini dapat memacu tren positif pertumbuhan sektor pembiayaan di Indonesia, sekaligus memenuhi target pembiayaan korporasi Bank Muamalat," kata Indra