EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk pada tahun ini akan fokus mendorong pembiayaan korporasi ke BUMN dan perusahaan berlabel blue chip. Direktur Bisnis Korporasi Bank Muamalat Indra Y Sugiarto mengatakan, meskipun sektor infrastruktur bertenor jangka panjang, namun dinilai memiliki risiko yang rendah.
"Kami akan fokus ke BUMN yang berkaitan dengan infrastruktur, power plant, dan konstruksi. Ada beberapa sindikasi dalam waktu dekat," ujar Indra dalam Indonesia Economic Outlook 2017 di Jakarta, Senin (10/4).
Berbagai perusahaan yang ditargetkan antara lain berasal dari sektor infrastruktur, industri seperti kendaraan bermotor, agrikultur seperti industri kelapa sawit, perdagangan, makanan/minuman, pendidikan, kesehatan, real estate dan lainnya.
Adapun porsi penyaluran pembiayaan korporasi ke BUMN yaitu 5 persen dengan nilai ditargetkan sebesar Rp 4 triliun. Dengan rincian, penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 2,5 triliun, dan sebesar Rp 1,5 triliun dana merupakan replacement dari pelunasan pembiayaan sebelumnya.
"Kami berharap strategi ini dapat memacu tren positif pertumbuhan sektor pembiayaan di Indonesia, sekaligus memenuhi target pembiayaan korporasi Bank Muamalat," kata Indra.
Direktur Utama Bank Muamalat, Endy Abdurrahman menambahkan, pada tahun ini pembiayaan ditargetkan tumbuh 10 persen dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 40,01 triliun. Sementara itu rasio pembiayaan terhadap penerimaan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) sekitar 90 persen.
"Saat ini sumber likuditas kami cukup. Dalam perjalanan kami akan perbaiki liquidity mismatch dengan sukuk atau instrumen jangka panjang lainnya. Tapi itu masih jangka 2 sampai 3 tahun ke depan. Setelah kondisi ekonomi mulai membaik," kata Endy.