Selasa 18 Apr 2017 23:12 WIB

Harga Cabai di Denpasar Masih di Atas Rp 50 Ribu

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pedagang memilah cabai di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (3/4).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang memilah cabai di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (3/4).

EKBIS.CO, DENPASAR -- Hingga Selasa (18/4), harga cabai kecil di Denpasar Bali, masih berada di atas Rp 50.000. Walau ada penurunan, namun penurunannya tidak signifikan, hanya turun Rp 500 per kilogram.

"Karena harga di pasar masih tinggi, kami juga menjualnya sesuai dengan harga pengambilan," kata pedagang sayur keliling, Sumarno.

Pedagang sayur yang tinggal di kawasan Pekambingan Denpasar Barat itu mengatakan, dibandingkan dengan harga cabe kecil dua bulan lalu, harga sekarang sudah jauh menurun. Namun sebutnya, sejak dua pekan terakhir, harga cabe kecil masih bertahan di atas Rp 50.000.

"Kalau pengambilannya sudah tinggi, harga ecerannya juga mengikuti. Karena kami kan harus dapat untung," kata Marno.

Sementara itu di sejumlah pedagang eceran, cabe kecil dijual dengan harga sampai Rp 8.000 per ons. Namun sampa di tingkat pedagang keliling, cabe kecil dijual per bungkus dengan harga Rp 2.000, dimana per bungkus isinya hanya sekitar 15 biji.

Kabid Metrologi dan Tertib Niaga Dinas Perindustrian dan Perdagangan Denpasar, Jarot Agung Iswahyudi, membenarkan, harga cabe kecil masih bertahan di atas Rp 50.000. Namun sebutnya, antara pasar yang satu dengan lainnya, terdapat selisih yang lumayan besar.

Dari hasil pemantauan yang dilakukan Disperindag Debpasar, Jarot mengatakan, harga cabe termurah di pasar Agung, yakni Rp 53.000, sedangkan termahal di pasar Pula Kerti Rp 58.000 sekilo. Dengan berlalunya hari raya ummat Hindu di

Bali, yakni Nyepi, Galungan dan Kuningan, Jarot yakin harga cabe akan turun lagi. "Sekarang kan cuaca sudah mendukung, biasanya harga cabe juga dipengaruhi oleh cuaa. Kalu lagi hujan, biasanya naik, kalau musim panas, biasanya terus turun," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement