EKBIS.CO, JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan secara keseluruhan Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta yang digelar tahun ini tidak membawa dampak negatif pada iklim usaha. Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan, sejumlah demo terkait pilkada yang terjadi beberapa waktu lalu di Jakarta memang sempat memberi dampak pada kegiatan usaha, terutama pada sektor ritel.
Namun demikian, menurut Hariyadi, secara keseluruhan tidak ada dampak signifikan yang sampai mengakibatkan pelemahan transaksi. "Saya mendapat laporan beberapa sektor malah bagus penjualannya," kata Hariyadi saat dihubungi Republika, Rabu (19/4).
Kalaupun ada penurunan penjualan, ia meyakini hal itu semata-mata karena ekonomi global sedang melemah. Hal tersebut kemudian berakibat pada melemahnya sektor-sektor bisnis tertentu.
Karenanya, Hariyadi optimistis siapapun kepala daerah yang akan memimpin Ibu Kota nantinya akan membawa suasana yang kondusif untuk pelaku usaha. "Asalkan yang menang memberi kesejukan, yang kalah tidak marah, saya yakin akan aman," katanya.
Dari sisi ekonomi, ekonom-ekonom senior memiliki harapan terhadap gubernur dan wakil gubernur terpilih dalam Pilkada DKI Jakarta. Stabilitas jadi kata kunci.
Fauzi Icshan yang kini menjabat sebagai anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan mengatakan siapapun yang terpilih harus bisa menjadikan Jakarta lebih baik ke depan. Secara khusus, Fauzi mengingatkan pembangunan di berbagai bidang.
“Diharapkan siapapun yang menang akan meneruskan program pembangunan infrastruktur dan peningkatan sarana pendidikan dan tentunya kesehatan,” ujar Fauzi seusai melakukan pemungutan suara di TPS 03, Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Emil Salim berharap pemimpin DKI Jakarta dapat menciptakan stabilitas untuk dunia usaha. Stabilitas adalah kata kunci untuk menarik investasi ke dalam negeri mengingat Jakarta adalah ibu kota negara. “Mayoritas menjadi kunci stabilitas politik dan itu yang diharapkan pemilih kita,” kata Emil.