EKBIS.CO, PALEMBANG --- PT Bukit Asam (PTBA) Tbk melakukan studi atau kajian pengembangan tambang dalam atau tambang bawah tanah untuk mengekploitasi kandungan batu bara yang berada di dalam perut bumi. Rencana tersebut disampaikan Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin.
“Saat ini kajian dan studinya tengah dilakukan. Dari hasil studi bisa diketahui kelayakannya atau tidak. Studi komprehensif mencakup teknologi, besaran cost dan deposit batu bara,” katanya, Senin (24/4).
Menurut Arviyan Arifin, salah satu lokasi penambangn bawah tanah (underground mining) adalah di Tambang Air Laya (TAL) yang terletak di Sumatra Selatan. Lokasi lainnya adalah di Ombilin, Sawahlunto, Sumatra Barat. Pengembangan tambang bawah tanah oleh BUMN tambang batu bara tersebut, menurut Arviyan, untuk menunjang kinerja produksi batu bara perseroan.
“Untuk menunjang studi tersebut, perusahaan akan menyisihkan dana yang anggarannya akan dipisahkan dari belanja modal perusahaan yang tahun ini sekitar Rp 5 triliun. Untuk studi tersebut tidak butuh dana yang besar,” ujarnya.
Bagi PTBA mengoperasikan tambang bawah tanah atau tambang dalam untuk memproduksi batu bara bukan merupakan hal baru. BUMN yang berpusat di Tanjung Enim, Sumatera Selatan ini pernah memproduksi batu bara dari tambang bawah tanah yang terletak di Ombilin atau Unit Pertambangan Ombilin (UPO).
Seiring dengan berkurangnya produksi di Ombilin tambang bawah tanah tersebut tidak lagi dioperasikan. Kini tambang bawah tanah tersebut telah menjadi salah satu obyek wisata di Sawahlunto sekaligus menjadi tempat pendidikan bagi mahasiswa fakultas teknik.
Sementara itu di lokasi tambang Air Laya yang akan menjadi lokasi tambang bawah tanah terletak di Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPTE), merupakan tambang tertua yang dimiliki PTBA. Tambang Air Laya sudah mulai beroperasi sejak 1919 pada masa kolonial.
Tambang tersebut merupakan bagian dari UPTE dengan total area kelolaan 93.977 ha yang terdiri dari Air Laya seluas 7.621 ha, tambang Muara Tiga Besar seluas 3.300, tambang Banko Barat seluas 4.500 ha, tambang Banko Tengah Blok Barat seluas 2.423 ha, tambang Banko Tengah Blok Timur seluas 22.937 ha, tambang Banjarsari, Kungkilan, Bunian, Arahan Utara, Arahan Selatan seluas 24.751 ha.
Selain itu Tambang Air Laya merupakan tambang yang memberikan kontribusi terbesar dari produksi PTBA Tbk dari seluruh tambangnya yang ada di Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Riau dan Kalimantan. Pada 2016 TAL memproduksi batu bara sebanyak 9.805.949 ton, tahun 2015 memproduksi batu bara 10.711.030 ton, tahun 2014 sebanyak 8.664.097 ton dan tahun 2013 sebanyak 7.260.382 ton.