EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah Malaysia berkomitmen melakukan investasi sebesar Rp 55 triliun di Indonesia. Investasi itu akan menyasar sejumlah sektor, yakni, elektrifikasi, jalan tol, pelabuhan dan properti.
"Komitmen tersebut disampaikan saat saya bertemu dengan para pengusaha dalam forum Indonesia-Malaysia Business Networking beberapa waktu lalu," kata Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo di Jakarta, Rabu (26/4).
Dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Mendes menjelaskan pertemuan itu bertujuan untuk memediasi business to business meeting. Pertemuan itu menghadirkan Chief Executive Officer (CEO) dari beberapa perusahaan Malaysia.
Mendes memerinci sejumlah proyek investasi yang segera direalisasi, yakni, perusahaan YTL Corporation Berhad yang menganggarkan 3,2 miliar dolar AS untuk membangun PLTU Tanjung Jati B di Jepara, Jawa Tengah. Selain itu, perusahaan Tenaga Nasional Berhad (TNB) Malaysia yang bergerak di bidang infrastruktur listrik juga tertarik meneruskan proyek PLTU Peranap di Riau yang sempat terhenti.
Mendes menuturkan, kedua proyek itu sangat strategis, khususnya karena mengaliri listrik untuk wilayah Sumatra dan sebagian lagi Malaysia. Kendati, ia menyebut, ada sedikit kendala kecil untuk realisasi proyek.
"Kami akan jembatani dan komunikasikan langsung dengan Bukit Asam dan PLN," ujar Mendes.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Mendes untuk menjadi pejabat penghubung investasi untuk Malaysia dalam Forum Indonesia-Malaysia Business Networking pada 20-21 April lalu di Kuala Lumpur, Malaysia. Forum itu mempertemukan 14 perusahaan Indonesia dengan 12 perusahaan Malaysia.
Mendes mengatakan, Indonesia membutuhkan anggaran sebesar Rp 5.000 triliun investasi untuk lima tahun mendatang. Sedangkan kemampuan pemerintah, hanya sebesar Rp 1.500 triliun per tahun.
"Kita harus mengajak para investor dalam dan luar negeri untuk berpartisipasi dalam pembangunan di Indonesia," ujar Mendes.
Sementara itu, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato Seri Zahrain Mohamed Hashim mengapresiasi inisiatif dan langkah proaktif dari Mendes. Ia meyakini, pertemuan bisnis itu memberi dampak positif bagi dunia bisnis dan investasi kedua negara.