Rabu 03 May 2017 15:54 WIB

Ketergantungan Indonesia Terhadap Produk Cina Diklaim Berkurang

Red: Esthi Maharani
Produk Cina
Foto: Republika/Yulianingsih
Produk Cina

EKBIS.CO, BEIJING -- Ketergantungan Indonesia terhadap produk-produk dari Cina semakin berkurang seiring dengan menurunnya defisit neraca perdagangan. Data dari Kedutaan Besar Repulik Indonesia di Beijing menyebutkan bahwa defisit neraca perdagangan Indonesia dengan Cina selama periode Januari-Februari 2017 tercatat 454,363 juta dolar AS atau menurun 80 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yang mencapai 2,271 miliar dolar AS.

"Hal ini salah satunya disebabkan mulai adanya peningkatan produk ekspor makanan dan minuman dari Indonesia," kata Duta Besar RI untuk Tiongkok merangkap Mongolia, Soegeng Rahardjo, Rabu (3/5)

Menurut dia, Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan ekpsor minyak dan gas ke Cina sehingga harus ada produk andalan lainnya.

"Dua tahun lalu saya menyayangkan ekspor Indonesia hanya fokus pada mineral yang sangat rentan terjadi perubahan harga. Saya usulkan agar tidak hanya bertumpu pada sumber daya alam sehingga bisa bantu UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah)," ujarnya.

Perdagangan migas Indonesia dengan Cina pada Januari-Februari 2017 masih surplus 239,631 juta dolar AS atau naik 49,81 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 159,959 juta dolar AS. Defisit perdagangan nonmigas Indonesia dengan Cina pada Januari-Februari 2017 hanya 693,994 juta dolar AS atau turun 71,46 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 2,431 miliar dolar AS.

Sementara itu, defisit perdagangan Indonesia dengan Cina sepanjang 2016 sebesar 11,575 miliar dolar AS atau menurun 20,47 persen dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 14,555 miliar dolar AS. Perangkat elektronik, telepon seluler, komputer, dan bahan bakar minyak olahan masih menjadi komoditas ekspor andalan China ke Indonesia. Sedangkan batu bara, minyak kelapa sawit, migas, dan karet masih menjadi komoditas ekspor andalan Indonesia ke Cina.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement