EKBIS.CO, JAKARTA --Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo), menggandeng PT Angkasa Pura (AP) II untuk mendorong agar UKM memiliki gudang tersendiri di 13 bandara yang dimiliki AP II. Tujuannya, agar UKM bisa lebih mudah memiliki akses pengiriman barang melalui jalur udara yang selama ini dianggap mahal.
''Semangatnya kami ingin sekali Asperindo bisa berbuat sesuatu khususnya untuk UKM. Untuk bisa membantu penanganan kargo, karena UKM tidak terlepas bantuan dari pihak lain,'' kata Ketua Umum Asperindo Mohamad Feriadi, saat penandatangan kerjasama, di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (3/5).
Alasan Asperindo menggandeng AP II, lanjut dia, karena perusahaan tersebut dinilai memiliki sarana gudang untuk penempatan kargo khususnya bagi UKM. Feriadi optimistis, kerjasama dengan AP II bisa membuat UKM semakin bergairah menambah produksi dan membantu pemerintah mengembangkan UKM.
''Mudah -mudahan kita semua mendapatkan kemudahan dan keberkahan. Karena ini kerja untuk membantu masyarakat kecil dan menengah,'' ucap Feriadi yang juga Direktur Utama JNE tersebut.
Direktur Utama PT AP II M Awaludin mengatakan, penandatanganan MoU tersebut menjadi basis kerjasama yang baik, apalagi pemerintah tengah fokus mengembangkan UKM yang jumlahnya cukup besar.
Dengan kerja sama tersebut, lanjut dia, AP II ingin mendorong adanya peningkatan volume kargo. Sebab, peningkatan volume kargo menjadi indikator pergerakan ekonomi. Untuk peningkatan volume kargo, ditentukan keandalan alat transportasinya.
Selama ini, volume tonase kargo untuk 2016 mencapai 750 ribu ton. Dari sana 600 ribu ton beroperasi di Bandara Soekarno -Hatta, Kualanamu sebesar 50 ribu, dan 100 ribu sisanya dilakukan di 11 bandara lainnya milik AP II.
''Kami ingin menawarkan agar UKM ada treatment khusus,'' ucap Awaludin.
Ia mengungkapkan, dari keseluruhan fasilitas gudang. Ada 12 gudang yang akan diberikan slot khusus untuk transaksi UKM. Untuk tahap awal, AP II menambahkan secara khusus untuk UKM dengan alokasi tonase 10 ribu ton. Namun, untuk tahun ini diberikan alokasi sampai 100 ribu ton.
''Sekarang bolanya ada di Asperindo, mau diambil atau tidak. Saya sudah tendang ke tengah,'' kata Awaludin.