EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini sebesar 5,01 persen. Bank Indonesia (BI) pun menyatakan, angka itu lebih baik daripada ekstimasi terakhir bank sentral yakni di kisaran 4,8 sampai 4,9 persen.
"Jadi bagus kalau realisasi angkanya 5,01 persen, tapi kalau harapan pemerintah mungkin belum menggembirakan," ujar Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara kepada wartawan, di Jakarta, Jumat, (5/5). Ia berharap pada kuartal dua maupun tiga 2017 akan lebih baik.
Mirza mengatakan, daerah penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih dipegang oleh Pulau Jawa yakni 58 persen. Sedangkan, Sumatera baru berkontribusi terhadap PDB sekitar 20 persen sampai 22 persen.
"Jawa itu tumbuh 5,66 persen. Jadi jauh di atas nasional. Jadi Jawa cukup baik. Kalau Sumatera yang sekitar 22 persen tumbuh 4,05 persen belum terlalu bagus," ujarnya. Hanya saja, dibandingkan dua tahun lalu, saat harga tambang di Sumatera rendah, angka tersebut lebih baik.
Dia mengatakan, kinerja ekspor dan impor pada kuartal pertama ini juga cukup bagus. Ekspor tumbuh sebesar delapan persen, lalu pertumbuhan impor mencapai lima persen. "Sudah ada recovery (perbaikan), tapi belum strong (kuat)," kata Mirza.
Bank sentral masih meyakini, pertumbuhan ekonomi tahun ini ada di kisaran lima persen sampai 5,4 persen. "Nanti kan ada ada RDG (Rapat Dewan Gubernur) triwulanan. Mei ini, nanti kita lihat," tutur Mirza.