EKBIS.CO, PALEMBANG - Selama ini, para petani dan nelayan pada umumnya hanya paham bagaimana bertani dan menangkap ikan di laut dan menggantungkan penghasilannya hanya dari hasil bertani atau melaut. Sehingga, ketika sedang tidak bertani atau tidak sedang melaut, mereka cenderung tidak bisa mendapat penghasilan sementara kebutuhan hidup terus harus dipenuhi.
Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Pengembangan SDM, melalui Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan SDM, Kementerian Koperasi dan UKM, Rulli Nuryanto dalam rilis yang diterima republika.co.id, Ahad (7/5).
Untuk itu, lanjut Rulli, Kementerian Koperasi dan UKM mendorong agar semangat kewirausahaan juga bisa tumbuh di kalangan petani dan nelayan dan keluarga mereka. "Tujuannya adalah agar para petani dan nelayan bisa memperoleh penghasilan tambahan dengan memanfaatkan waktu luangnya, sehingga mereka bisa menjadi wirausaha tanpa harus meninggalkan profesinya sebagai petani dan nelayan", kata Rulli.
Terkait perkoperasian, Rulli mengingatkan bahwa saat ini Kementerian Koperasi dan UKM lebih mengutamakan kualitas koperasi dan bukan sekedar kuantitas. "Dalam bahasa lain, koperasi tidak perlu banyak banyak tapi yang penting bisa membawa manfaat bagi anggota dan masyarakat", imbuh Rulli.
Menurut Rulli, salah satu cara untuk mendorong meningkatnya kualitas koperasi adalah melalui berbagai pelatihan termasuk pelatihan perkoperasian yang diselenggarakan di provinsi Sumatera Selatan ini.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Selatan Ahmad Rizali menyampaikan dan mengapresiasi kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM dalam mendukung pengembangan koperasi dan UMKM seperti bunga KUR yang rendah dan penataan pendataan koperasi yang lebih baik. "Karena data yang baik akan sangat mendukung kebijakan dan keberhasilan kebijakan tersebut", pungkas dia.