Selasa 09 May 2017 05:58 WIB

Pengamat Menilai Perbankan Wajib Himpun Modal dari Berbagai Sumber

Rep: iit septyaningsih/ Red: Budi Raharjo
Karyawati menghitung uang di salah satu bank di Jakarta. (ilusrtrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Karyawati menghitung uang di salah satu bank di Jakarta. (ilusrtrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Mandiri berencana menerbitkan obligasi tanpa kupon (zero coupon bond). Hal itu sebagai bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I tahap II 2017.

Pengamat Perbankan Paul Sutaryono menilai, langkah tersebut bisa menambah pemasukan. Pasalnya, bagi industri perbankan, modal sebagai buffer untuk menepis berbagai risiko, seperti risiko pasar, kredit, operasional, serta likuiditas.

"Maka bank mau tidak mau wajib mengerek modal dengan berbagai cara. Misalnya ya menerbitkan obligasi," jelas Paul saat dihubungi Republika, Senin, (8/5). Menurutnya modal juga berfungsi untuk melakukan ekspansi kredit agar semakin luas.

Sebelumnya, Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, penerbitan obligasi bertujuan untuk memperkuat struktur pendanaan bank dan ekspansi kredit perusahaan. Khususnya dalam mendukung ketersediaan infrastruktur nasional.

Tahun lalu, perseroan telah menerbitkan obligasi sebesar Rp 5 triliun melalui Penawaran umum Berkelanjutan (PUB) I Tahap I. “Hasil dari penerbitan obligasi ini akan memberikan ruang ekspansi yang semakin besar bagi perseroan,” ujar Rohan, melalui siaran pers, Ahad, (7/5).

Dalam penerbitan ini, perseroan telah menunjuk lima perusahaan penjamin emisi, yakni Mandiri Sekuritas, Bahana Sekuritas, BCA Sekuritas, BNI Sekuritas dan Danareksa Sekuritas. Rohan menjelaskan, obligasi berkelanjutan I tahap II ini akan diterbitkan dalam dua jenis instrument yaitu Coupon Bond dan Zero Coupon Bond. Untuk Zero Coupon Bond, akan diterbitkan dengan tenor 3 tahun, sementara, Coupon Bond Seri A akan memiliki tenor 5 tahun, Seri B memiliki tenor 7 tahun dan seri C bertenor 10 tahun.

Rencananya, penawaran awal obligasi berkelanjutan I tahap II ini akan dimulai pada 5 - 22 Mei 2017. Dengan Penawaran Umum diperkirakan pada 9 - 12 Juni 2017. Sebagai informasi, obligasi tanpa kupon merupakan obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga secara berkala. Jadi pemegang obligasi berhak untuk menerima pembayaran secara penuh pada saat telah ditentukan masa jatuh tempo obligasinya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement