EKBIS.CO, JAKARTA -- Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara menilai perekonomian pada kuartal kedua 2017 bisa tumbuh lebih tinggi karena kontribusi konsumsi rumah tangga yang membaik.
"Konsumsi mungkin kuartal kedua akan meningkat dengan adanya bulan puasa dan Lebaran," kata Suahasil di Jakarta, Senin.
Kontribusi konsumsi domestik itu, kata Suahasil, juga bisa didorong oleh tahun ajaran baru yang biasanya terjadi pada Juni hingga Agustus. Selain itu, dia mengharapkan penyerapan belanja modal yang belum terlihat pada kuartal pertama akan bisa memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi pada kuartal selanjutnya. Dengan peningkatan konsumsi rumah tangga maupun investasi, Suahasil memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2017 bisa berkisar pada angka 5,1 persen sampai dengan 5,2 persen. "Pertumbuhan secara makro cukup comfortable dengan 5 persen. Kita berharap angka kuartal pertama menjadi momentum untuk triwulan dua, tiga, dan empat. Moga-moga pada tahun ini bisa kita dapat antara 5,1 dan 5,2 persen," katanya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor yang meningkat secara signifikan sejak awal tahun memberikan kontribusi terhadap ekonomi Indonesia yang tumbuh sebesar 5,01 persen (yoy) pada kuartal pertama 2017. "Ekspor kuartal pertama 2017 tumbuh positif 8,04 persen dibandingkan kuartal pertama 2016 yang minus 3,29 persen. Hal ini menjanjikan karena bisa tumbuh tinggi," kata Kepala BPS Suhariyanto.
Suhariyanto menjelaskan bahwa membaiknya kinerja ekspor itu dukung oleh perbaikan ekspor barang nonmigas dan jasa seiring dengan membaiknya perekonomian serta tumbuhnya permintaan di negara tujuan ekspor utama Indonesia. "Perbaikan ekspor ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di negara tujuan ekspor. Selain itu, ekspor jasa juga tumbuh sejalan dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara," ujarnya.
Selain ekspor, kinerja pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2017 juga didukung komponen konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,93 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang tumbuh 4,81 persen dan konsumsi pemerintah yang tumbuh 2,71 persen. BPS mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2017 tumbuh sebesar 5,01 persen, atau tumbuh lebih baik secara tahunan (yoy) dari kuartal pertama 2016 yang tumbuh 4,92 persen dan secara kuartalan (qtq) dari kuartal keempat 2016 yang tumbuh 4,94 persen.