Selasa 09 May 2017 22:13 WIB

Pemerintah Kaji Penggunaan Nuklir Jadi Sumber Energi

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
 Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar berbicara saat Simposium & Kongres Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (SIMGRESNAS IATMI) ke XIV di Jakarta, Selasa (6\12)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar berbicara saat Simposium & Kongres Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (SIMGRESNAS IATMI) ke XIV di Jakarta, Selasa (6\12)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar mengatakan saat ini pemerintah melalui kementerian ESDM dan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kajian potensi penggunaan nuklir. Archandra mengatakan nuklir saat ini masih menjadi opsi terakhir pemerintah untuk sumber energi.

Arcandra mengatakan banyak pertimbangan yang saat ini sedang dibahas oleh pemerintah. Archandra mengatakan salah satu indikator terpenting adalah seberapa besar penerimaan negara yang bisa didapat dengan mengembangkan pembangkit dari nuklir.

Selain itu, ia menjelaskan persoalan lokasi, juga kesiapan masyarakat menjadi faktor pertimbangan pemerintah kapan nuklir ini akan diimplementasikan di Indonesia. Selain itu, pemerintah juga masih mengkaji kemungkinan sumber energi lain selain nuklir.

"Kita evaluasi. Kan bukan persoalan harga murah saja. Kita bisa nggak nih bangun nuklir. Masyarakat siap gak, revenew negara berapa, lokasi yang feasiable dimana. Semua sedang kita kaji," ujar Archandra di Kantor Kemenko Maritim, Selasa (9/5).

Arcandra mengatakan untuk lokasi di Indonesia sendiri menurutnya ada beberapa daerah yang bisa menjadi sasaran. Tak hanya persoalan visibilitas tetapi juga daerah mana yang memiliki demand yang tinggi atas kebutuhan listrik.

"Ada Jawa, Bali, Bangka, Batam, dan kaltim. Tapi kita lihat juga demandnya bagaimana," ujar Archandra.

Ia mengatakan, untuk kerjasama sendiri pemerintah Indonesia membuka peluang bagi negara negara yang memang ingin mengembangkan nuklir jika nantinya hasil kajian menyatakan Indonesia siap membangun nuklir. Archandra mengatakan negara negara seperti Amerika, Jepang dan Rusia memiliki kompetensi yang memadai akan hal ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement