EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terapresiasi atau mengalami penguatan sebesar 0,27 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS), sepanjang April 2017. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menjelaskan, level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar AS terjadi pada pekan keempat April 2017 yang mencapai Rp 13.271,76. Sedangkan menurut provinis, level tertinggi terjadi di Kalimantan Barat sebesar Rp 13.121,20 pada pekan pertama April 2017.
"Selain terhadap dolar AS, rupiah juga terapresiasi 1,84 persen terhadap dolar Australia pada April ini. Level tertinggi nasional kurs tengah terjadi pada minggu kedua yang mencapai Rp 9.953,45 per AUD," kata Suhariyanto.
Sedangkan menurut provinsi, Suhariyanto mengatakan, level tertinggi kurs tengah terjadi di Papua yang mencapai Rp 9.749,75 per dolar Australia pada pekan kedua April 2017. Sedangkan terhadap yen Jepang, kata dia, rupiah terdepresiasi atau melemah 0,51 persen pada April ini.
"Level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap yen Jepang terjadi pada minggu ketiga April 2017 yang mencapai Rp 121,29 per yen Jepang. Level terendah kurs tengah terjadi di Sumatra Utara yang mencapai Rp 123,14 per yen Jepang di minggu ketiga," ujarnya.
Begitu juga terhadap euro, Suhariyanto menuturkan, rupiah terdepresiasi 0,57 persen pada bulan April tahun ini. Level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap euro terjadi pada pekan keempat bulan April yang mencapai Rp 14.448,75.
"Sedangkan level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Sulawesi Tenggara yang mencapai Rp 14.541,69 per euro pada pekan keempat bulan April 2017," ujarnya.