EKBIS.CO, TANGERANG -- Perhelatan pameran produk ekspor Indonesia, Trade Expo Indonesia (TEI), kembali digelar. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meluncurkan kegiatan TEI ke-32 di Indonesia Conventional Exhibition (ICE) di Tangerang, Kamis (18/5).
Pameran perdagangan terbesar yang akan digelar pada 11-15 Oktober tersebut ditargetkan dapat menghasilkan transaksi senilai 1,1 miliar dolar AS. Angka itu meningkat dibanding capaian transaksi tahun lalu sebesar 1,02 miliar dolar AS.
Namun, Mendag berharap transaksi yang akan terjadi di TEI bukan hanya transaksi beli putus. Ia ingin ada kerjasama yang berkelanjutan antara eksportir dengan para pembeli. "Saya berharap TEI bukan hanya tempat transaksi sesaat, karena pameran ini adalah investasi promosi," ucap Enggar, saat grand launching TEI 2017 di ICE, Kamis (18/5).
Tahun ini, Kemendag menyasar 16 negara non-tradisional sebagai pembeli potensial produk-produk Indonesia yang akan dipamerkan dalam TEI. Negara-negara tersebut antara lain Afrika Selatan, Nigeria, Kenya dan sejumlah negara di kawasan Eurasia. Mendag berharap, mereka dapat menjadi pasar baru tujuan ekspor produk Indonesia.
Untuk menjaring para pembeli asing, Kemendag telah melakukan promosi dan sosialisasi di luar negeri yang dilakukan oleh 132 kantor perwakilan Republik Indonesia, para atase perdagangan dan kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC). Pada TEI 2017, atase perdagangan dan kepala ITPC di luar negeri harus mendatangkan pembeli asing potensial untuk berbisnis dengan eksportir Indonesia.
Kementerian Perdagangan menargetkan TEI dapat menarik pengunjung dan pembeli sebanyak 16.000 orang. Mendag menyebut, saat ini sudah 70 persen booth pameran yang sudah terisi.
TEI tahun ini, untuk pertama kalinya akan digelar di Indonesia Conventional Exhibition (ICE) di Tangerang. Tahun-tahun sebelumnya, TEI digelar di Jakarta International Expo Kemayoran. Mendag menyebut, ICE dipilih sebagai lokasi pameran karena tempatnya yang lebih luas dan nyaman sehingga dapat lebih merepresentasikan sebuah pameran berskala internasional.
Ada lebih dari 300 jenis produk dan jasa yang akan dipamerkan. Semua produk dan jasa tersebut akan dibagi ke dalam tujuh zona, antara lain furnitur, produk fesyen, produk kreatif sampai makanan dan minuman.