EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) mencatat kenaikan kredit sebesar 13,6 persen atau menjadi Rp 62,7 triliun pada kuartal I 2017. Pertumbuhan kredit tersebut didukung naiknya kredit konsumer.
Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan mengatakan pertumbuhan kredit terjadi hampir di semua segmen. Namun, pertumbuhan kredit konsumer paling mendukung kenaikan kredit secara keseluruhan. Karena itu, Bank BJB akan tetap mempertahankan kredit konsumer sebagai fokus pasar. "Kami akan tingkatkan kredit konsumer secara organik dan nonorganik," ujarnya, belum lama ini.
Bank BJB menekan rasio kredit bermasalah atau NPL menjadi 1,62 persen di kuartal I 2017 ini. Angka NPL kali ini, jauh lebih baik ketimbang NPL di kuartal I 2016 yang mencapai 2,84 persen.
Irfan menyatakan, Bank BJB bertekad untuk melanjutkan tren peningkatan kinerja perseroan pada 2017 ini. Bank BJB berhasil mencatat laba bersih pada kuartal I 2017 sebesar Rp 446 miliar. Pada periode 31 Maret 2017, DPK Bank BJB tumbuh menjadi Rp 78,16 triliun.
Senior Vice President Divisi Corporate Secretary Bank BJB Hakim Putratama menambahkan, dalam upaya mewujudkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, Bank BJB konsisten mengimpelementasikan good corporate governance (GCG). Pihaknyapun tidak lupa mengedepankan prinsip kehati-hatian dan asas prudential banking.