EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung bertambah seiring dengan pembangunan kembali proyek yang sempat mangkrak sejak 2016. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumberdaya, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, membengkaknya nilai proyek karena harga tanah yang naik dan kenaikan tersebut berpengaruh pada beban biaya pembebasan lahan.
Luhut mengatakan investasi untuk kereta cepat Jakarta Bandung sebelumnya sudah diteken antara pihak Indonesia melalui Presiden dan pihak China Development Bank sebagai investor. Namun, dalam perjanjian tersebut belum termasuk jika ada overhead dari kelebihan valuasi proyek.
"Ya memang berubah, karena harga tanah naik. Tapi kami sudah sepakat dulu soal pencairan dana. Nanti tambahannya dibahas lagi kedepan. Angkanya masih kita hitung," ujar Luhut di Kantornya, Jakarta, Selasa (23/5).
Sebelumnya, proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung mendapatkan suntikan dana segar. Menyusul penandatangan pinjaman antara PT Kereta Cepat Indonesia Cina dan Bank Pembangunan Cina senilai 4,498 miliar dolar AS.
Penandatanganan pencairan pinjaman tersebut dilakukan usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Cina, Xi Jinping, di Great Hall of People, pada 14 Mei lalu.