EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank, bergerak melemah tipis sembilan poin menjadi Rp 13.307, dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp 13.298 per dolar AS.
Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan bahwa mata uang rupiah bergerak mendatar terhadap dolar AS, dengan kecenderungan melemah, tetapi hal itu dinilai wajar setelah mengalami apresiasi. "Pasca-kenaikan peringkat utang Indonesia oleh Standard & Poor's (S&P), banyak spekulan yang memanfaatkan situasi itu untuk mengakumulasi rupiah sehingga sempat mengalami apresiasi cukup tinggi. Saat ini sebagian spekulan mulai melakukan aksi ambil untung," katanya di Jakarta, Rabu (24/5).
Ia mengharapkan bahwa Bank Indonesia melakukan intervensi terhadap rupiah untuk menghindari aksi spekulan yang dapat memberi kekhawatiran pelaku usaha di dalam negeri. "Dengan fluktuasi yang terkendali maka dapat membuat nyaman pelaku usaha di dalam negeri," ujarnya.
Di sisi lain, ia mengatakan bahwa posisi rupiah pada kisaran Rp 13.250-Rp 13.350 per dolar AS juga dinilai sesuai dengan fundamental ekonomi nasional. "Bank Indonesia akan menjaga rupiah untuk bergerak sesuai dengan fundamental ekonomi domestik," katanya. Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp 13.316 dibandingkan hari sebelumnya (Selasa, 23/5) Rp 13.296 per dolar AS.