EKBIS.CO, JAKARTA -- Salah satu proyek yang ditawarkan oleh Indonesia ke Cina dalam One Belt One Road awal Mei kemarin adalah pengembangan pembangkit listrik di Kalimantan Utara. Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya akan mendapat tugas untuk mencari demand dari potensi pembankit listrik yang bisa dikembangkan tersebut.
Airlangga mengakui potensi yang bisa dikembangkan untuk segi pembangkit memang besar di Kalimantan Utara. Namun, memang musti ada demand disana dalam bentuk industri agar listrik yang dihasilkan bisa memiliki nilai jual dan bisa terserap dengan baik.
"Iya, kita nanti carikan demand-nya. Proyeksinya nanti proyek smelting," ujar Airlangga di Kantor Kemenko Maritim, Senin (29/5).
Airlangga mengatakan memang pembahasan terkait membuat pasar di Kalimantan Utara masih sangat dini. Hal ini juga mengingat rencana proyek pembangkit di Kaltara masih dalam tahap pembahasan dengan Cina. Namun, Airlangga mengatakan hal tersebut bisa dikordinasikan dan akan berbentuk strategic plan antar kementerian.
"ini masih awal, Tapi bisa kita proyeksikan untuk industri smelting ya," ujar Airlangga.