EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perdagangan mengakui harga bawang putih belum terkendali secara merata di semua daerah. Namun begitu, ia mengklaim di Pontianak harga bawang putih sudah berangsur turun hingga harganya kini di bawah Rp 30 ribu per kilogram. Harga itu jauh lebih rendah dibanding harga 2-3 pekan sebelumnya yang mencapai kisaran Rp 60 ribu per kilogram.
"Harga (bawang putih) itu ada yang tinggi tetapi ada yang rendah sekali, sudah ada yang sampai di bawah Rp 30 ribu," ujar Mendag, usai mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/6).
Untuk membuat harga bawang putih terkendali di semua daerah, Enggar mengatakan pihaknya sudah membuat daftar importir yang memasok komoditas tersebut di setiap daerah. Jika di satu daerah terpantau ada gejolak harga, maka Kemendag akan melakukan intervensi dengan cara meminta importir di daerah tersebut untuk menggelontorkan stok sampai harga stabil.
"Kita data importirnya siapa, akan masok berapa, dipasok di kabupaten mana. Kalau tidak (jalan), kita tidak kasih izin impor," kata Enggar.
Sementara itu, Perum Bulog saat ini hanya memiliki stok bawang putih sebanyak 495 ton yang diperkirakan akan habis dalam 1-2 pekan ke depan. Kendati begitu, Enggar mengaku tak khawatir karena Bulog hanya menguasai sebagian stok. Selain Bulog, ada banyak perusahaan swasta lain yang juga melakukan importasi bawang putih.
Hingga saat ini, Indonesia masih bergantung pada bawang putih impor untuk memenuhi kebutuhan nasional. Sekitar 97 persen kebutuhan bawang putih dalam negeri masih dipenuhi oleh barang impor. Hanya sekitar tiga persen yang dihasilkan petani lokal. Impor bawang putih Indonesia hampir semuanya berasal dari Cina.
Baca juga: Pekan Depan, Bulog Datangkan 500 Ton Bawang Putih Impor