EKBIS.CO, SAN FRANSISCO -- Uber Technologies Inc telah memecat 20 orang karyawan, dan langsung memperbaiki manajemen. Pemecatan ini dilakukan terkait kasus pelecehan seksual dan intimidasi yang dilaporkan oleh firma hukum Perkins Coie.
Perkins Coie telah menyelidiki 215 keluhan staf sejak 2012. Dari jumlah tersebut 54 kasus terkait dengan diskriminasi, 47 kasus pelecehan seksual, 45 kasus perilaku tidak profesional, 33 kasus intimidasi, dan 36 kasus lainnya.
Dilansir BBC News, Rabu (7/6), dalam beberapa bulan terakhir Uber telah berupaya untuk menyelesaikan masalah kontroversi tersebut. Bahkan, beberapa pejabat eksekutif Uber mengundurkan diri. Mantan karyawan Uber, Susan Fowler yang mengkritisi Uber lewat blognya mengatakan, perusahaan tersebut telah mengabaikan keluhan tentang pelecehan seksual terhadap karyawannya.
Pada Senin (5/6) lalu, Uber merekrut profersor dari Harvard Business School yakni Frances Frei untuk memberikan pelatihan kepada semua manajer. Kemudian, pada Selasa (6/6), Uber merekrut mantan marketing executive Apple yakni Bozoma Saint John sebagai chief brand officer.
Uber mempekerjakan lebih dari 12 ribu orang di seluruh dunia. Sekitar 36 persen dari jumlah tersebut merupakan perempuan. Pengaduan keluhan pelecehan seksual dan intimidasi karyawan Uber sebagian besar berasal dari markas pusat Uber di San Fransisco. Temuan laporan tersebut telah diserahkan ke dewan pengurus dan rekomendasi akan dipublikasikan pada pekan depan.