Rabu 07 Jun 2017 14:22 WIB

Prudential Indonesia Fokus Garap Bisnis Asuransi Syariah

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
 Presiden Direktur Prudential Indonesia Jens Reisch menjawab pertanyaan wartawan seusai mengumumkan kinerja bisnis 2016, Selasa, (18/4).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Presiden Direktur Prudential Indonesia Jens Reisch menjawab pertanyaan wartawan seusai mengumumkan kinerja bisnis 2016, Selasa, (18/4).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Prudential Indonesia menyatakan, tahun ini akan fokus mengembangkan industri asuransi jiwa syariah. Pasalnya, lini bisnis tersebut dinilai berpotensi besar di Indonesia.

Presiden Direktur Prudential Indonesia Jens Reisch menegaskan, asuransi syariah perlu dikenalkan kepada masyarakat. Menurutnya, banyak orang tertarik dengan asuransi syariah namun pengetahuan terhadap konsep tersebut masih kurang.

"Maka saya rasa kita harus Kasih prioritas untuk perbaiki pendidikan mengenai konsep syariah," tuturnya kepada Republika, Selasa (6/6).

Ia menjelaskan, setiap minggu Prudential menggelar roadshow serta pelatihan untuk mempromosikan asuransi syariah, dengan begitu dapat memperbaiki pangsa pasar keuangan syariah. Jens mengklaim, produk asuransi syariah Prudential paling lengkap, mulai dari proteksi kesehatan hingga dana investasi.

"Contohnya global asuransi kita baru launch adalah Pruden Healthcare Syariah. Di pasar belum banyak yang offering, kalau kita tawarkan paling komprehensif di seluruh Asia bahkan dunia," jelasnya.

Untuk beberapa produk pula, tambahnya, Prudential menawarkan pilihan kepada masyarakat mau secara syariah atau konvensional. Asuransi syariah, katanya, akan memiliki outlook Bagus terutama untuk dana investasi syariah. "Saya yakin outlooknya untuk 12 bulan atau 24 Bulan akan datang sangat optimis dengan angka double digit," jelas Jens.

Tahun ini merupakan tahun ke 10 bagi Prudential dalam menjalankan bisnis asuransi syariah. Prudential pun mencatat total pendapatan dana tabarru sebesar Rp 2,2 triliun pada tahun lalu. Total polis aktif untuk asuransi syariah juga mencapai 510 ribu sepanjang 2016.

Corporate Marketing Communications & Sharia Director Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo menambahkan, mayoritas masyarakat Indonesia adalah Muslim sehingga mendorong penetrasi syariah secara lebih luas. Meski begitu, ia mengungkapkan walau produknya syariah namun banyak nasabah non muslim yang tertarik dengan konsep asuransi ini.

Nini menuturkan, kini penetrasi asuransi syariah masih lebih rendah dibandingkan konvensional. "Berdasarkan survei presentasi prudensial, dari total premi syariah, enam persen dari asuransi jiwa. Lalu pemegang polis syariah 13 persen," ujarnya kepada wartawan.

Ia pun menuturkan, dari survei potensi minat pasar yang ditujukan untuk orang yang belum mempunyai asuransi, hasilnya sebanyak 40 persen ingin membeli produk asuransi syariah dalam 24 bulan ke depan. Kemudian 30 persen menjawab ingin membeli produk konvensional, sisanya mengaku belum terpikir membeli produk asuransi.

"Angka presentase syariah luar biasa. Hal itu karena persepsi orang Indonesia adalah penduduk Muslim tau syariah dan cara kerjanya berdasarkan prinsip syariah adil," jelas Nini.

Ia menambahkan, ada sekitar 16 produk syariah yang dikeluarkan Prudential, di antaranya pada April lalu, perusahaan meluncurkan Prudential Healthcare Syariah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement