EKBIS.CO, BANDAR LAMPUNG -- PT Perkebunan Nusantara (PN) VII terus memasok gula ke Bulog untuk mencegah harga melonjak di pasar pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1438 H. Sebagai produsen gula nasional, PTPN berkontribusi untuk menopang ketersediaan dan keterjangkauan harga gula di masyarakat.
“Gula kita jual ke Bulog dengan harga yang telah diatur pemerintah. Maka PTPN VII dalam pengamalan nilai Pancasila menjadi bagian penting dari kebijakan pemerintah guna mensejahterakan rakyat,” kata Direktur Operasional PTPN VII Sukarnoto di Bandar Lampung, Jumat (9/6) malam.
Menurut dia, produksi gula dari dua pabriknya di Bunga Mayang (Lampung Utara) dan Cinta Manis (Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan) mulai masuk musim giling pada awal Mei lalu. Produksi gula dari PTPN VII sangat ditunggu pemerintah dan pasar. Sebab, kebutuhan bahan pokok sangat tinggi di bulan Ramadhan.
Letak peran pada stabilitas harga dan stok gula PTPN VII bukan hanya karena jumlah produksi. Lebih dari itu, ia mengatakan posisi PTPN VII sangat penting karena seluruh produksi gula yang dihasilkan harus disalurkan melalui Bulog, karena lembaga tersebut yang mengendalikan harga pasar, termasuk gula sehingga harga terjangkau masyarakat.
Hal yang sama dengan komoditas kelapa sawit, yang menghasilkan minyak sawit mentah atau CPO (crude palm oil). Meskipun pasar CPO lebih bebas dibandingkan gula, produksi CPO PTPN VII menjadi penyeimbang dari produk sejenis dari perusahaan swasta lainnya, dalam menyediakan bahan baku minyak goreng dan produk derivatif lainnya.