EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (12/6) dibuka melemah sebesar 6,8 poin seiring dengan kecederungan pergerakan bursa saham di kawasan Asia.
IHSG BEI dibuka turun 6,8 poin atau 0,12 persen menjadi 5.668,72 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 1,71 poin (0,18 persen) menjadi 948,77 poin.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan bahwa IHSG bergerak seiring dengan pergerakan mayoritas bursa saham di kawasan Asia yang negatif menjelang pertemuan bank sentral AS (The Fed) mengenai kebijakan suku bunga acuan pada pekan ini.
"Pelaku pasar sedang fokus menantikan keputusan The Fed, ketidakpastian ekternal membuat laju IHSG cenderung terteahan," katanya di Jakarta, Senin (12/6).
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa setelah Indonesia mendapatkan peringkat layak investasi (investment grade) dari Standard & Poor's (S&P), diperkirakan tidak akan mepengaruhi aliran modal masuk ke Indonesia. "Peringkat itu dapat meredam dampak dari kebijakan otoritas moneter AS itu," katanya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah yang kembali menjalin kerja sama dengan sejumlah negara di dunia untuk mencegah praktik penghindaran pajak melalui penandatanganan Multilateral Instrument on Tax Treaty (MLI) juga menjadi sentimen positif bagi pasar.
"Ada 68 negara yang ikut menandatangani perjanjian itu. Dengan kerja sama itu Indonesia bisa mengamankan penerimaan negara dengan mencegah penghindaran pajak berupa penyalahgunaan 'tax treaty'," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 74,70 poin (0,37 persen) ke 19.938,56, indeks Hang Seng melemah 113,13 poin (0,43 persen) ke 25.917,16, dan Straits Times menguat 15,26 poin (0,48 persen) posisi 3.270,07.