Rabu 14 Jun 2017 17:00 WIB

BI Gandeng Himbara Layani Penukaran Uang di 1.000 Titik di Indonesia

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Warga berjalan menuju mobil kas keliling penukaran uang pecahan di Lapangan IRTI, Monas, Jakarta, Senin (5/6).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warga berjalan menuju mobil kas keliling penukaran uang pecahan di Lapangan IRTI, Monas, Jakarta, Senin (5/6).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang Rupiah menejang Hari Raya idul Fitri 1438H, Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) melaksanakan kegiatan layanan penukaran uang secara serentak di seluruh wilayah NKRI. Hal itu terutama di daerah Terpencil, Terluar, dan Terdepan (3T), mulai 16 sampai 17 Juni 2017.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Suhaedi mengatakan, layanan penukaran uang ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap Uang Rupiah dengan Hasil Cetak Sempurna terutama Uang Pecahan Kecil (UPK) dengan Tahun Emisi 2016. "Di samping melakukan kegiatan layanan penukaran uang juga akan dilakukan kegiatan sosialisasi mengenai ciri-ciri keaslian uang Rupiah (CIKUR) dan Cara Merawat Uang Rupiah," ujarnya kepada wartawan di Kantor BI, Jakarta, Rabu, (14/6).

Dengan mengoptimalkan jaringan yang dimiliki oleh Himbara, kata Suhaedi, BI berkomitmen untuk menyediakan kebutuhan uang masyarakat melalui kegiatan ini. Kegiatan ini akan menjangkau 136 titik lokasi penukaran dari Aceh sampai dengan Papua.

Terdiri dari, Bank Mandiri 528 titik, BRI 303 titik, BNI 205 titik, serta BTN 100 titik. "Jumlah uang yang diproyeksikan untuk kegiatan selama dua hari ini adalah Rp150 M," tambahnya.

Jumlah tersebut, sudah diperhitungkan dalam proyek outflow BI selama periode Idul Fitri yaitu sebesar Rp 167 triliun. Kemudian realisasi outflow dari 29 Mei sampai 13 Juni 2017 (11 Hari kerja) adalah Rp 66,5 triliun atau 39,8 persen dari total proyeksi.

Persentase terbesar dari penarikan ini adalah pada kegiatan perarikan uang oleh perbankan, yaitu sebesar Rp 55,9 triliun atau 82,8 persen. "Kegiatan layanan penukaran uang secara serentak khususnya di daerah ini memang baru pertama kali dilaksanakan, namun sesuai dengan misi Bank Indonesia untuk memenuhi kebutuhan uang rupiah di masyarakat dengan jummlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu dan dalam kondisi yang layak edar di seluruh wilayah NKRI," jelas Suhaedi.

Maka, menurutnya, kegiatan ini akan dilaksanakan secara sistematis, reguler, dan berkesinambungan. Harapannya dengan kegiatan ini, BI bersama perbankan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan tingkat kualitas uang Rupiah yang terus meningkat.

"Selain itu juga memberikan kemudahan kepada masyarakat di seluruh Indonesia untuk dapat menukarkan uang di lokasi resmi yang disediakan oleh Bank Indonesa dan perbankan," tambahnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement