EKBIS.CO, JAKARTA -- Pengamat ekonomi peternakan Rochadi Tawaf menilai rencana pemerintah melalui Kementerian Pertanian membuka peluang masuknya daging sapi asal Cili cukup bagus. Asalkan, keputusan tersebut untuk kepentingan petani dan konsumen.
"Bagus sepanjang menguntungkan buat bangsa," ujarnya kepada Republika.co.id, Kamis (15/6).
Menurutnya, mendatangkan daging sapi impor dari Cile dan negara lain termasuk Australia karena mampu bersaing secara kompetitif dengan peternak lokal. Hal itu tidak seperti daging kerbau asal India yang dijual dengan harga Rp 80 ribu per kilogram (kg). Apalagi negara tersebut belum dinyatakan bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hanya saja, ia mengatakan, pemerintah sebaiknya juga memberikan insentif bagi pengusaha. Jangan sampai, kata dia, izin impor yang telah dibuka dihambat dan menyebabkan pengusaha tidak kondusif.
Ia juga meminta pemerintah melibatkan pengusaha yang mengerti dengan pasti terkait impor daging sapi beku. "Pengusaha yang dibawa jangan sampai nggak ngerti," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian berencana mendatangkan kembali daging sapi impor dari Cile. Rencana itu akan menambak stok daging setelah sebelumnya mengimpor daging kerbau asal India. Selain Cile, Meksiko dan Brasil juga dikabarkan akan menjadi sumber daging sapi impor Tanah Air.