EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menilai stok pangan di DKI Jakarta menggambarkan kondisi yang sama di wilayah lain. Namun, apabila terjadi kekurangan di suatu daerah, kata dia, Kementerian Perdagangan sudah menurunkan petugas-petugasnya untuk memastikan dan menyuplai barang pokok yang kurang tersebut.
"Jadi apa yang terjadi di DKI Jakarta akan terjadi juga di Indonesia. Beras gula bawang dan sebagainya indikatornya parameter sangat dilihat dari sini. Peranan food station luar biasa dalam rangka keseimbangan ini," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (17/6).
Enggar menuturkan, pemerintah juga mendistribusikan petugas-petugasnya untuk memantau barang pokok di 70 Kabupaten atau kota. Para petugas tersebut bertugas untuk memantau gejolak pangan di tiap-tiap daerah itu. "Kalau yang dikhawatirkan terjadi sesuatu, misalnya stoknya berkurang, satgas pangan dan dinas perindustrian perdagangan di sana harus memantau langsung di pasar," ujar Enggar.
Penempatan petugas-petugas itu bukan asal saja, melainkan berdasarkan data historis daerah mana saja yang biasanya dan akan mengalami kekurangan. Selain memantau langsung bahan pokok tadi, para petugas ini juga diinstruksikan untuk memastikan stok yang ada di gudang.
"Jadi, kalau ada kekurangan, langsung kita kirim. Bisa langsung dari pusat kalau terpaksa. Soalnya, sudah ada distributor yag kami ajak kerjasama. Bisa langsung hubungi mereka jika ada kekurangan di daerah," tutur Enggar.
Enggar menegaskan, apabila para pemasok tersebut tidak bisa mengirimkan barangnya, maka jangan harap bisa melakukan ekspor. Apabila terjadi permainan harga, pihaknya juga akan mengusut tuntas hal tersebut.
"Bawang putih tidsk boleh ada sedikitpun gejolak. Semua harga turun. Begitu ada kenaikan, kita akan usut. Importirnya siapa nanti kita tidak berikan lagi izin impor. Kami mengajak para pengusaha untuk menstabilkan harga," kata Enggar.
Enggar bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat itu melakukan peninjauan stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur. Setelah mengecek harga ke toko yang termasuk paling besar, mereka kemudian melanjutkan tinjauan ke RPA Matahari Abadi Plastikatama, Cakung, Jakarta Timur.