EKBIS.CO, JAKARTA -- Insiden kebakaraan saat pemilik rumah sedang mudik tidak jarang terjadi di masa-masa libur lebaran. Selain karena arus pendek listrik, salah satu penyebab terjadinya kebakaran adalah karena adanya kebocoran gas.
Bagi masyarakat yang menggunakan tabung gas elpiji, biasanya disarankan untuk memeriksa regulator gas sebelum meninggalkan rumah. Lalu bagaimana dengan mereka yang biasa menggunakan jaringan gas bumi? Bagaimana mengantisipasi terjadinya kebocoran gas?
Menurut Sales Area Head PGN Jakarta, Sabaruddin, pada dasarnya penggunaan gas bumi jauh lebih aman dibandingkan dengan gas elpiji. Dilihat dari berat jenisnya, gas bumi lebih ringan dari pada udara, jika ada kebocoran gas akan langsung terbawa udara angin. Sehingga, tidak mungkin adanya ledakan seperti pada kasus tabung gas elpiji.
"Tidak seperti elpiji, berat jenis gasnya berat sehingga kalau terjadi kebocoran gasnya akan mengendap di bawah dan ketika ada pemantik api ataupun listrik akan mudah menyebabkan kebakaran," ujar Sabaruddin.
Untuk keamannya, menurut Sabaruddin, gas bumi diberi pembau sehingga kalau terjadi kebocoran akan langsung diketahui. Maka, Sabaruddin menekankan yang paling utama dilakukan ketika tercium bau gas adalah menutup kran yang ada dijaringan rumah.
Demikian halnya ketika akan meninggalkan rumah untuk mudik. Mengantisipasi terjadinya kebocoran gas, pelanggan diharapkan mematikan kran yang ada di jaringan rumahnya supaya gas tidak mengalir.
"Karena jaringan gas bumi tidak menggunakan selang, jadi hanya dengan menutup kran itu saja sudah cukup. Sepulang dari mudik kran tinggal dibuka bisa langsung digunakan kembali," kata Sabaruddin.