EKBIS.CO, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebutkan bahwa belanja masyarakat di sektor ritel pada Lebaran kali ini tidak seagresif tahun lalu. Ketua Umum Kadin, Rosan P Roeslani memberi contoh, pertumbuhan permintaan untuk produk makanan dan minuman saja bisa melonjak hingga 50 persen pada Lebaran tahun lalu, dibanding hari biasa.
Namun, pada Lebaran ini, permintaan atas produk serupa hanya meningkat 10 persen dibanding hari biasa. "Nah, duit itu ada, tapi mereka tidak membelanjakan seagresif tahun lalu. Orang belanja juga tidak seagresif tahun sebelumnya," ujar Rosan saat gelar griya di rumahnya, Senin (26/6), petang.
Artinya, kata Rosan, kenaikan permintaan di sektor ritel tetap ada, namun tidak setinggi tahun lalu. Meski momen lebaran kali ini Pegawai Negeri Sipil (PNS) mendapat Tunjangan Hari Raya (THR), nampaknya aliran dana ke masyarakat ini belum cukup ampuh untuk mendorong daya beli.
Rosan berharap dalam perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) yang akan dimulai pada Juli mendatang, pemerintah lebih fokus untuk menyuntikkan dana segar ke sektor-sektor produktif. "Jangan hanya belanja rutin negara yang tak ada dampaknya pada masyarakat. Jadi, harus dilihat satu per satu," katanya.