Senin 03 Jul 2017 15:58 WIB

Pembangunan Pertanian Dongkrak PDB Terbesar

Red: Gita Amanda
Lahan pertanian (ilustrasi).
Foto: VOA
Lahan pertanian (ilustrasi).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Sektor agro pertanian terus mengalami pertumbuhan dan dinilai berperan penting  bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Kinerja positif tersebut tercermin dari laporan yang dirilis oleh The Economist Intellegen Unit (IEC).

Lembaga tersebut membuat peringkat berdasarkan capaian pembangunan pertanian di 113 negara tiap tahun baik secara keseluruhan (overall) maupun aspek sustainable agriculture, nutritional challenges, serta food loss and waste. Tahun 2017 Indonesia tergolong dalam peringkat 25 besar negara-negara yang telah melaksanakan pembangunan pertanian on the track.

Secara keseluruhan Indonesia ada pada peringkat 21 dengan nilai 50,77 setelah Brazil  dan diatas Uni Emirat Arab, Mesir, Arab Saudi dan India. Dari aspek sustainability agriculture, Indonesia berada pada peringkat 16 dengan nilai 53,87 setelah Argentina dan di atas Cina, Ethiopia, Amerika Serikat, Nigeria, Arab Saudi, Afrika Selatan, Mesir, Uni Emirat Arab, dan India.

Dari aspek nutritinal challeges, Indonesia berada pada peringkat 18 dengan nilai 56,79 setelah Brazil dan di atas Turki, Rusia, Mesir, Meksiko, Afrika Selatan, Nigeria, dan India. Dari aspek food loss and waste, Indonesia ada di peringkat 24 dengan nilai 32,53 setelah Uni Emirat Arab dan di atas Arab Saudi.

Sebelumnya, data BPS menyebutkan bahwa pertumbuhan sektor pertanian berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 13,6 persen. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad menyebutkan sektor pertanian merupakan sektor kedua yang memiliki kontribusi terbesar terhadap PDB Indonesia.

"Sektor pertanian menjadi sangat penting, karena lebih dari separuh PDB sektor industri pengolahan adalah berbasis pertanian. Selain itu, sektor pertanian juga merupakan penyerap terbesar tenaga kerja, yaitu sekitar 35 persen dari total tenaga kerja", ujar Hadad melalui siaran persnya.

Bahkan Hadad menambahkan jika sektor pertanian dipandang secara holistik dari hulu hingga hilir dalam suatu rantai nilai, maka kontribusinya sekitar 55 persen.  Meningkatnya kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari upaya pemerintah yang terus mendorong peningkatan produksi pangan, terutama komoditas-komoditas strategis. Upaya tersebut dilakukan di antaranya melalui peningkatan luas tambah tanam (LTT) serta pemberian berbagai bantuan prasarana dan sarana pertanian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement