EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menilai bahwa pertumbuhan kredit masih bisa mencapai 12 persen pada 2017. Meskipun saat ini pertumbuhannya masih berjalan lambat.
Menurutnya, permintaan kredit memang belum terlalu kuat, tetapi OJK memperkirakan sampai akhir tahun kredit bisa merangkak naik sehingga target pertumbuhan kredit 9-12 persen bisa terlaksana.
"Kita akan awasi secara ketat agar implementasi dari RBB (Rencana Bisnis bank) itu sejalan dengan rencananya," kata Muliaman usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Selasa (11/6).
Muliaman menjelaskan, sejauh ini pertumbuhan kredit masih sesuai dengan RBB. Sampai dengan bulan Mei pertumbuhan kredit tercatat mencapai 8,71 persen, tapi dana pihak ketiga lebih besar dari angka ini sehingga kondisi likuiditas perbankan dalam keadaan baik.
Kemudian di industri lain seperti di nonbank, pertumbuhannya juga cukup baik. Sehingga secara keseluruhan pertumbuhan industri keuangan relatif normal. Demikian juga di dalam konteks kestabilan sistem keuangan, semua indikator SSK (Stabilitas Sistem Keuangan) ini juga dalan kondisi normal.
Selain menyampaikan mengenai pertumbuhan kredit, Muliaman juga menjelaskan mengenai kondii pasar modal kepada Presiden Jokowi. Secara keseluruhan pasar modal sudah bisa menjadi alternatif kondisi pembiayaan, termasuk ketika pemerintah memerlukan dana-dana jangka panjang.
"tentu saja kita mendorong berbagai pihak untuk bisa masuk ke pasar modal untuk kalau memerlukan dana-dana jangka panjang sehingga nanti melengkapi pembiayaan yang ada di kredit bank," ujarnya.