EKBIS.CO, JAKARTA -- Anak usaha usaha PT Garuda Indonesia Tbk (Persero), PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia sedang melakukan proses pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO) pada tahun ini.
"IPO GMF AeroAsia sedang proses. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita sudah mulai melakukan registrasi kepada perusahaan efek dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi ini proses menyiapkan registrasi dan menyiapkan prospektus," ujar Direktur Utama, PT Garuda Indonesia Tbk, Pahala Nugraha Mansury di Jakarta, Jumat (14/7).
Pahala Mansury mengharapkan bahwa proses pelaksanaan IPO itu dapat selesai pada September mendatang. Rencananya, anak usaha BUMN itu akan melepas sekitar 15-30 persen saham baru yang akan ditawarkan ke masyarakat.
Ia memaparkan bahwa dana yang diraih dari hasil IPO itu rencananya akan digunakan untuk memperkuat keuangan dan modal untuk investasi GMF AeroAsia pada proyek-proyek baru yang akan dikerjakan. "Ada cukup banyak proyek pengembangan yang akan dilakukan GMF AeroAsia termasuk juga yang sifatnya anorganik, yang dalam artian melakukan joint venture dan beberapa eksekusi lainnya," paparnya.
Ia menambahkan bahwa GMF AeroAsia tetap akan memperkuat portofolio bisnisnya di komponen dan engine, selain mempertahankan performansi bisnis airframe, dan juga mempercepat implementasi milestone perusahaan yang dapat berdampak positif.
"Pengembangan ke depannya adalah engine workshop yaitu kita melakukan perbaikan untuk mesin karena disinilah harapannya kita memiliki nilai tambah lebih besar. Jadi kita akan melakukan pengembangan bisnis yang sebelumnya masih sedikit," katanya.
Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia merupakan perusahaan bidang pemeliharaan dan perbaikan pesawat terpadu termasuk layanan perbaikan mesin dan komponen pesawat. Dalam aksi korporasi itu, GMF AeroAsia menunjuk beberapa perusahaan efek untuk menjadi penjamin pelaksana emisi (underwriter) IPO, diantarnya Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, dan Bahana Sekuritas.