EKBIS.CO, NEW YORK -- Harga minyak dunia naik atau rebound pada perdagangan Selasa waktu New York atau Rabu (19/7) WIB setelah sehari sebelumnya turun. Kenaikan harga ini dipicu laporan yang mengatakan Arab Saudi sedang mempertimbangkan upaya lebih lanjut untuk membatasi ekspor minyak mentah.
Financial Times mengutip seorang konsultan di Petroleum Policy Intelligence melaporkan pada Selasa (18/7) Arab Saudi kemungkinan akan memangkas ekspor minyak mentah hingga satu juta barel per hari. Sementara itu, dolar AS yang lebih lemah membuat minyak yang dihargakan dalam mata uang dolar menjadi lebih menarik.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,55 persen menjadi 94,608 pada perdagangan akhir. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus meningkat 0,38 dolar AS menjadi menetap di 46,40 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sedangkan patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September, naik 0,42 dolar AS menjadi ditutup pada 48,84 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Harga minyak telah meningkat selama lima hari berturut-turut pada pekan lalu, didukung oleh meningkatnya permintaan minyak global.
Badan Energi Internasional (IEA) mengeluarkan prospek kuat untuk permintaan minyak global, dengan mengatakan bahwa konsumsi di Cina, Jerman dan Amerika Serikat meningkat dalam beberapa bulan terakhir.