Kamis 20 Jul 2017 19:43 WIB

Dorong Bisnis Properti, BTN Gelar IPEX 2017

Red: Hiru Muhammad
Pengunjung melihat contoh rumah dan properti saat pameran properti PT Bank Tabungan Negara (BTN) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Ahad (14/8).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengunjung melihat contoh rumah dan properti saat pameran properti PT Bank Tabungan Negara (BTN) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Ahad (14/8). (Republika/Agung Supriyanto)

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Meski pertumbuhan bisnis properti belum sepenuhnya menggembirakan, namun kalangan pengembang dan perbankan tetap memacu pertumbuhan di bisnis ini. Salah satunya dengan melanjutkan pameran tahunan Indonesia Properti Expo (IPEX) 2017. 

Managing Director Consumer Banking Bank BTN, Handayani mengakui industri properti belum bergerak naik meski ada indikasi perbaikan dibanding tahun lalu. Kenaikan  terlihat dari pencairan KPR BTN sepanjang semester pertama tumbuh year on year 21 hingga 23  persen.  Gencarnya pembangunan infrastruktur diharapkan memberikan dampak positif bagi industri properti. 

Menurutnya, yang menjadi tantangan untuk perumahan adalah yang harganya diatas Rp 1 miliar lantaran permintaan masih belum berubah. Pihaknya juga sudah menyiapkan sejumlah fasilitas maupun kemudahan baru bagi calon konsumen yang datang pada pameran ini. "Kita coba kesempatan bagi investor atau pemilik rumah baru untuk membeli di pameran ini," katanya.

Selain mendongkrak pertumbuhan KPR, ajang IPEX 2017 yang bertepatan dengan HUT kemerdekaan Indonesia ini menjadi kesempatan bagi bank BTN untuk memberikan apresiasi pada nasabah dan mitra usaha. Termasuk memberikan 17 kemudahan bagi calon nasabah. Seperti potongan provisi dan adminsitrasi 50 persen, jangka waktu KPR hingga 25 tahun dan diskon premi asuransi 20 persen. "Kami akan melakukan akad bersama 1000 orang anggota Polri secara serentak di seluruh Indonesia," kata Handayani, Kamis (20/7).

Menurut Handayani IPEX yang digelar pada tanggal 12 hingga 20 Agustus mendatang ini Jakarta Convention Centre ini diharapkan mampu menyedot 350 ribu pengunjung dengan pendapatan Rp 5 triliun. Lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar 4,2 triliun.  Saat ini hunian yang banyak dilirik berada di kisaran Rp 250 juta sampai 500 juta dengan cicilan Rp 1,2 sampai Rp 2 juta. Untuk jangka pinjaman 15 hingga 20 tahun harga rumah yang diminati adalah Rp 250 sampai Rp 350 tahun. 

Beberapa pengembang telah menawarkan proyek berkonsep Transit Oriented Development (TOD) yang memberikan kemudahan akses lalu lintas dan fasilitas bagi penghuninya. Masyarakat diingatkan bila proyek ini sudah selesai maka nilai properti akan naik hingga tiga kali lipat dari harga sekarang. "Ini waktu yang tepat untuk berinvestasi di properti, saat infrastruktur jadi di 2019 maka harga akan naik," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement