EKBIS.CO, JAKARTA -- Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung masih terus berproses. Termasuk juga mengenai pembiayaanya.
Dia menjelaskan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung itu sifatnya bussiness to bussiness. "Itu artinya berarti para pemegang saham yang menaruh uangnya setelah itu pinjam secara komersial," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Kamis (3/8).
Proyek kereta Jakarta-Bandung akan dikerjakan oleh konsorium PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC). Budi pun mengatakan soal pembiayaan dari sejumlah bank juga sudah menemukan kepastiannya. "Saya kemarin sempat dengar pada dasarnya bank sudah bisa menyiapkan dana untuk membiayai itu," jelasnya.
Menurut laporan yang ada, pembebasan lahan untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 55 persen dari 600 hektare. Hanya saja, proyek dengan nilai investasi mencapai 5,9 miliar dolar AS itu belum juga muncul penentuan lokasinya yang baru ditergetkan pada 10 Agustus 2017.