EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (KemenPPN) menilai, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01 persen di semester I 2017 merupakan situasi yang normal. Hal tersebut karena investasi yang masuk ke Indonesia dianggap belum tinggi.
''Kalau investasi belum terlalu tinggi pertumbuhannya, maka pertumbuhan lima persen normal,'' kata Menteri PPN Bambang Brodjonegoro, saat dihubungi, Rabu (9/8).
Deputi Menko Perekonomian Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir, juga memiliki anggapan yang sama. Menurut dia, mempertahankan ekonomi bisa tumbuh 5,01 persen merupakan sebuah prestasi. ''Karena banyak negara -negara utama di dunia tumbuh lebih rendah,'' kata Iskandar.
Ia menjelaskan, hal tersebut tercermin dari penurunan harga komoditas ekspor dan permintaan ekspor dari luar negeri. Jika pun sektor pertanian melambat, itu karena pengaruh musiman. Sebab, di kuartal II, tidak ada musim panen.
Oleh karena itu, Iskandar berharap pada kuartal III dan IV 2017, dapat meningkatkan konsumsi rumah tangga dan Lembaga Nonprofit Rumah Tangga (LNPRT) akan meningkat dengan adanya Pilkada serentak pada 2018. Selain itu belanja pemerintah pusat dan daerah akan didorong lebih tinggi lagi di kuartal III dan kuartal IV.
''Di semester II, ekonomi dapat tumbuh 5,38 persen dan keseluruhan tahun 5,2 persen,'' ucapnya.