EKBIS.CO, JAKARTA -- Ekonom INDEF Berly Martawardaya menilai peran swasta perlu ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dia menyebut profil ekonomi Indonesia yang saat ini masih mengandalkan sektor konsumsi membuat pertumbuhan selalu fluktuatif.
Berly menjelaskan, sektor konsumsi sudah memiliki pola pertumbuhannya sendiri, yakni hanya akan meningkat pada waktu-waktu tertentu seperti Ramadhan, Lebaran, Natal dan Tahun Baru serta masa libur sekolah. Ia tidak bisa didorong tumbuh lebih tinggi di luar momen-momen tersebut. Padahal, pemerintah berharap pertumbuhan ekonomi dapat terus naik.
Menurut Berly, jika ingin memacu pertumbuhan ekonomi, maka proporsi swasta sebagai penggerak sektor ekonomi harus ditingkatkan. Saat ini, sektor swasta baru mengambil porsi 33 persen dalam perekonomian Indonesia. Padahal, menurutnya, peran swasta di negara-negara kompetitor sudah lebih di atas angka tersebut.
"Kalau bisa peran swasta sebagai motor pertumbuhan ditingkatkan di atas 40 persen. Karena kalau mengandalkan konsumsi jadinya fluktuatif," kata Berly, dalam sebuah forum diskusi di kawasan Harmoni, Jakarta, Rabu (9/8).
Lalu, bagaimana untuk meningkatan proporsi swasta dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi? Berly mengatakan, paling tidak ada tiga faktor penting yang harus disiapkan, yakni ketersediaan infrastruktur, kemudahan perizinan dan adanya SDM yang berkualitas. Jika pemerintah bisa menjamin tiga hal tersebut tersedia, maka kemungkinan swasta untuk berinvestasi akan lebih besar.
Berly melihat saat ini swasta masih dalam tahap wait and see sebelum mereka memutuskan untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Investor masih menunggu keseriusan pemerintah dalam melanjutkan program pembangunan infrastrktur, deregulasi perizinan dan program vokasinya.