Selasa 15 Aug 2017 17:54 WIB

Garam Petani Karawang Dihargai Rp 3.000 per Kg

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Nur Aini
Garam (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Garam (ilustrasi)

EKBIS.CO, KARAWANG -- Selama dua pekan terakhir, petani garam asal Kabupaten Karawang masih menikmati 'manisnya' harga komoditas itu. Saat ini, harga garam di wilayah ini masih cukup mahal yakni mencapai Rp 3.000 per kilogram di tingkat petani.

Iswanto (38 tahun), petani garam asal Desa Ciparage Jaya, Kecamatan Tempuran, mengatakan, saat ini petani sedang menikmati harga garam yang tinggi. Akan tetapi, panennya belum lama. Sebab, panen baru berjalan dua pekan terakhir.

"Alhamdulillah, garam lokal kami harganya masih tinggi," ujarnya, kepada Republika.co.id, Selasa (15/8).

Namun, kata Iswanto, yang menikmati harga garam tinggi ini masih sedikit. Sebab, mayoritas petaninya masih belum panen. Kalaupun sudah panen, produksinya belum maksimal. Baru beberapa ton saja dalam sehektarenya. Hal ini mengingat, saat ini belum memasuki puncak panen raya garam.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Usaha Garam Rakyat (FK Kugar) Kabupaten Karawang, Aep Suhardi, mengatakan, saat ini hasil produksi petani masih sedikit. Selama panen dua pekan, produksinya baru 100 ton. Adapun luas areal lahan garam mencapai 250 hektare. "Karena produksinya masih sedikit, maka harganya lumayan tinggi," ujarnya.

Menurutnya, garam yang diproduksi oleh petani ini, untuk mencukupi permintaan pasar lokal. Dengan sasaran, para pelaku industri pengolahan ikan. Jadi, garam petani ini sampai sekarang belum masuk untuk kebutuhan industri.

Aep menuturkan, saat ini petani ditargetkan untuk bisa menghasilkan produksi sampai 100 ton per hektare. Dengan begitu, kedepan Karawang bisa menghasilkan garam sebanyak 2.500 ton. Bila hasilnya sebanyak itu, maka garam petani ini sebagian akan disuplai untuk kebutuhan industri.

"Tahun-tahun sebelumnya, hasil produksi kita masih di level 60-80 ton per hektare. Karenanya, tahun ini produksinya terus digenjot," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement