EKBIS.CO, NEW YORK -- Harga minyak dunia berakhir melonjak pada Selasa (5/9) atau Rabu (6/9) pagi WIB, karena kilang-kilang minyak di Amerika Serikat yang ditutup akibat Badai Harvey mulai beroperasi kembali. Sebagian besar kilang-kilang minyak di Corpus Christi, Texas, di mana Harvey membuat pendaratan sebagai badai Kategori 4 pada 25 Agustus, mulai beroperasi kembali.
Puluhan kilang terpaksa menutup operasi mereka dalam beberapa hari terakhir, karena cuaca buruk. Studi menunjukkan Badai Harvey telah mengakibatkan penutupan lebih dari 20 persen kapasitas penyulingan AS.
Data terakhir menunjukkan bahwa 16 persen kapasitas penyulingan AS tetap offline pada Senin (4/6) malam.
Selain itu, dolar AS jatuh terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa (5/9) di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih menarik bagi investor yang memegang mata uang lainnya. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,24 persen menjadi 92,410 pada akhir perdagangan.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, menambahkan 1,37 dolar AS menjadi menetap di 48,66 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November, naik 0,63 dolar AS menjadi ditutup pada 53,38 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.