EKBIS.CO, BANDUNG -- Pemberlakuan perdagangan bebas membuat persaingan usaha menjadi semakin ketat. Kondisi tersebut akan semakin sulit jika pelaku usaha lokal tidak saling bersinergi dan berjejaring.
Menurut Ketua Serikat Saudagar Bandung Herdi Nur, para pengusaha asing semakin menyerbu pasar di dalam negeri. Hal ini diperparah dengan lemahnya daya saing pengusaha lokal, dari sisi permodalan, kualitas sumber daya manusia (SDM), teknologi, dan lainnya.
"Lemahnya daya saing membuat pelaku lokal hanya bisa menjadi penonton di rumah sendiri," ujar Herdi, Jumat (8/9).
Herdi mengakui, jumlah pengusaha di Indonesia mengalami peningkatan dari yang sebelumnya hanya sebesar 1,67 persen menjadi 3,10 persen dari total jumlah pendudukan. Namun, angka tersebut masih dianggap kecil dibandingkan dengan negara tetangga. Misalnya, jumlah pengusaha di Malaysia yang sebesar 6 persen.
Selain dari sisi rasio, kata Herdi, pengusaha lokal sulit berkembang dan juga mudah mati, khususnya yang masih dalam kategori usaha mikro dan kecil. "Terjadi persaingan yang tidak sehat. Pengusaha besar yang telah eksis lebih dulu kerap menghambat pengusaha baru," katanya.
Menurut Herdi, kondisi tersebut membuat pengusaha asing leluasa merambah pasar nasional. Begitupun para pemodal dari luar negeri yang sangat mudah menguasai perusahaan di dalam negeri. Oleh karena itu, pihaknya berupaya membangun sinergitas antarpengusaha lokal serta membentuk jejaring yang lebih luas melalui Roadshow Saudagar Nusantara dengan target 60 daerah.
Setelah berlangsung di delapan daerah, kata Herdi, kali ini Bandung menjadi tuan rumah roadshow tersebut pada Sabtu (9/7) September nanti di Click Square. Adapun tujuan roadshow ini adalah membekali pebisnis tentang cara pengelolaan dan pertumbuhan bisnis yang benar melalui seminar dan workshop. Pihaknya juga mendorong terbentuknya simpul-simpul pemberdayaan antar kota/kabupaten demi memperkuat jejaring.