EKBIS.CO, JAKARTA -- PT PLN (Persero) kembali membeli listrik dari pembangkit energi terbarukan. Dalam pembelian yang ditandatangani juga oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) lgnasius Jonan itu, PLN membeli energi listrik tersebut dari 11 pengembang pembangkit tenaga listrik swasta dengan total kapasitas 291,4 mega watt (MW).
Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan ini yang kedua kalinya setelah sebelumnya da sekitar 40 lebih pengusaha yang setuju melakukan penandatanganan. "Yang kali ini merupakan progres yang luar biasa jika dibandingkn pada tahun sebelumnya," kata Sofyan di Kementerian ESDM, Jumat (8/9).
Setelah pembelian tersebut, Sofyan menuturkan PLN masih memiliki target lainnya untuk menambah kapasitas daya yng lebih besar. Dia berencana lada akhir tahun ini bisa melakukan tambahan pembelian listrik dari energi terbarukan sekitar dua sampai tiga ratus MW.
Dia menjelaskan, sebelum pembelian yang kedua sempat ada pembatalan penandatanganan oleh beberapa perusahaan. "Ya memang ada beberapa (yang batal) tapi kalau hari ini merea tanda tangan karena pengusaha sudah menghitung ulang dan cocok keuntungannya," jelas Sofyan.
Sofyan mengakui, sebagian besar pengusaha pasti berhitung untuk mendapatkan untung besar ataupun sedang. Itu lah yang menurutnya menjadi penyebab sempat adanya pembatalan penandatangan karena ketidakcocokan keuntugan yang didapatkan.
Meskipun begitu, Sofyan menegaskan apa yang dilakukan saat ini tidak didasari oleh pemikiran jangka pendek. "Karena ini bisnis 25 tahun ke depan. Jadi bagaimana pun kepentingan masyarakat harus dipertimbangkan baik dari biaya atau tarif," ungkap Sofyan.
Penandatangan tersebut merupakan lanjutan penandatangan pembangkit energi terbarukan EBT yang dilakukan pada 2 Agustus 2017 dengan kapasitas 257,17 MW. Dengan begitu, PLN kink memiliki total pembangkit tenaga listrik dari energi terbarukan sebesar 548,57 MW.
Sebelas proyek pembangkit tenaga listrik yang menandatangani pembelian dari PLN yaitu PLTM Aek Sibundong (8 MW) di Sumatera Utara,PLTM Aek Situmandi (7 MW) di Sumatera Utara, PLTM Aek Sigeaon (3 MW) di Sumatera Utara, PLTM Sisira (9,8 MW) di Sumatera Utara, PLTM Batang Toru 4 (10 MW) di Sumatera Utara, PLTM Bayang Nyalo (6 MW) di Sumatera Barat, PLTM Batu Brak (7,7 MW) di Lampung, PLTM Kunci Putih (0,9 MW) di Jawa Tengah, PLTA Air Putih (21 MW) di Bengkulu, PLTA Pakkat (18 MW) di Sumatera Utara, dan PLTA Buttu Batu (200 MW) di Sulawesi Selatan.