EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank BNI Syariah (perseroan) mendorong penetrasi bank syariah melalui digital banking. Digital Banking merupakan salah satu tujuan roadmap perseroan pada tahun ini.
Plt Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo menjelaskan, salah satu produk yang dikembangkan yakni Layanan Keuangan Tanpa Kantor untuk keuangan inklusif (Laku Pandai).
"Laku Pandai kami, namanya Agen Hasanah, mudah-mudahan bisa disetujui bulan depan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," ujar Abdullah saat kunjungan ke kantor Republika, Jumat (8/9).
Abdullah menjelaskan, Agen Hasanah merupakan program digital banking yang bertujuan untuk menjangkau masyarakat unbankable atau mikro. Dengan Agen Hasanah, selain menabung, nasabah juga bisa menikmati layanan asuransi mikro, serta investasi bagi para pelaku usaha mikro.
"Ke depan juga ada investasi, oleh karena itu ada laku pandai untuk investasi, pedagang-pedagang yang kaya bisa investasi minimal di surat berharga sukuk," tutur Abdullah.
Selain Agen Hasanah, BNI Syariah juga sudah mengembangkan digital wakaf. Dengan digital wakaf, nasabah bisa menabung dana untuk diwakafkan sesuai proyek wakaf yang diinginkan. Dalam digital wakaf ini, BNI Syariah bekerja sama dengan lembaga nazhir wakaf seperti Badan Wakaf Indonesia, Dompet Dhuafa dan Rumah Zakat.
Sekretaris Perusahaan BNI Syariah, Adjat Janika menambahkan, produk -produk digital lainnya yang dikembangkan oleh perseroan antara lain e-wallet syariah yang di BNI induk bernama UnikQu, juga Kartu Combo Hasanah.
"Sudah diajukan proses izinnya ke OJK. Kita harapkan tahun ini prosesnya selesai, sesuai dengan roadmap digital banking perseroan," ujarnya.
Dalam roadmap tersebut pada 2017-2018 BNI Syariah juga menargetkan untuk memperkuat permodalan, SDM, IT dan model bisnis. Sementara itu pada 2019-2020 perseroan akan melakukan ekspansi bisnis secara global.